PEKANBARU, GORIAU.COM - Tumbuhnya Pekanbaru menjadi kota metropolitan telah mendorong semakin menyempitnya lahan pertanian karena beralih fungsi menjadi lahan perumahan, perkantoran dan industri. Karenanya, sumber pangan untuk kota ini sangat tergantung dari pasokan dari daerah lain.

Keterbatasan itu, perlu disiasati agar ketahanan pangan tidak menjadi isu sentral bagi warga yang kini berpenduduk sekitar satu jiwa ini. Salah satunya dengan diversifikasi pangan dengan melakukan pengembangan jenis pangan lainnya seperti ubi kayu dan jagung.

''Kita perlu ketahanan pangan agar kekurangan itu tidak menjadi isu pokok dalam persoalan sosial kemasyarakatan. Sementara kita masih punya sumber pangan yang lain seperti ubi kayu dan jagung yang sumBerdayanya melimpah di daerah kita. Kita hanya perlu melakukan diversifikasi hasil olah pangan agar ubi kayu dan jagung bisa dijadikan alternatif,'' ujar Asisten IV Setdako Pekanbaru Sentot Djoko Prayitno yang mewakili Walikota Pekanbaru Firdaus MT saat menutup Pelatihan Kader Ketahanan Pangan dalam Program Swasembada Pangan untuk Wilayah Kodim 0301/Pekanbaru di aulda Makodim, Jumat (30/1/2015).

''Ubi kayu dan jagung bisa dijadikan alternatif pengganti beras. Daerah kita banyak menghasilkan ubi kayu, tinggal bagaimana kita memodifikasinya agar menarik dan disukai, apalagi kandungan zatnya juga tidak kalah dengan beras,'' tambahnya.

Turut hadir dalam acara ini anggota DPRD Kota Pekanbaru, Kepala dinas Pertanian Kota Pekanbaru dan camat Rumbai.

''Jadi tinggal kita memberdayakan sumberdaya pangan itu. Dengan adanya pelatihan ini, tentu kita harapkan peserta bisa menerapkannya di kehidupan sehari-hari dan menularkannya kepada warga yang lain,'' tutupnya. (rls)