PERAWANG, GORIAU.COM - Walikota Pekanbaru Firdaus ST MT berupaya membuat terobosan dalam mengatasi pengangguran yang tiap tahun bertambah seiring dengan semakin banyaknya generasi muda Pekanbaru yang lulus dari pendidikan menengah atas maupun perguruan tinggi.

Salah satu langkah yang diambil oleh Walikota adalah dengan memprogramkan pendidikan yang berorientasi kepada lulusan pendidikan menjadi tenaga kerja siap pakai dan terampil, karenanya Walikota mencoba membangun komunikasi dengan para pelaku usaha yang ada di Riau pada umumnya dan Pekanbaru pada khususnya.

Seperti halnya Selasa (3/2/2015), Walikota Pekanbaru yang juga didampingi Kadis Pendidikan Zulfadhil, Kadis Tenaga kerja Jhoni Sarikun, tokoh masyarakat Suradi Paijan, serta sejumlah pejabat Pemko lainnya dan insan pers melakukan pertemuan dengan pimpinan PT IKPP di Perawang, Siak. Kunjungan ini diterima oleh Senior Direktur IKPP Hasanuddin, Direktur HRM Hendrik Halim, Adm Divisi Yasin Tandino serta sejumlah pimpinan dan manager PT IKPP lainnya.

Dalam pertemuan itu Walikota mengajak PT IKPP untuk juga membuka peluang serta kesempatan bagi para generasi muda yang ada di Pekanbaru yang jumlah pencari kerja tiap tahunnya terus meningkat. Bahkan Walikota juga menawarkan kerjasama dalam hal pengelolaan pendidikan yang menyediakan lulusan yang siap pakai dan terampil sesuai dengan kebutuhan lapangan pekerjaan yang ada di PT IKPP itu sendiri.

''Untuk membuka peluang dan kesempatan kerja kepada para generasi muda, maka kita mencoba menginventarisir kebutuhan lapangan kerja yang ada baik lokal, nasional maupun international, sekaligus kita ingin tahu jurusan apa yang diperlukan dalam memenuhi kebutuhan peluang pekerjaan yang ada, sehingga dunaia pendidikan bisa menyiapkan lulusan yang siap pakai dan terampil,'' ulas Walikota.

Menanggapi hal itu Senior Direktur IKPP Hasanuddin menyebutkan bahwa kebutuhan lapangan pekerjaan yang ada di IKPP berlaku umum, bahkan saat ini menurut Hasanuddin, dari 11 ribu karyawan yang ada di PT IKPP sebanyak 70 persen hanyalah tamatan SMA, dan sekitar 30 persen lagi dari sarjana dengan disiplin ilmu yang beragam.

''Tidak ada yang khusus, tetapi karyawan yang kita terima memang sebagian besar adalah anak-anak lulusan sekolah yang selanjutnya kita latih, kita bina, dan kita seleksi, yang lulus kita terima bekerja. Jadi kita tidak mengelola jenjang pendidikan, yang ada adalah menyediakan pelatihan atau diklat sesuai denga bidang yang kita perlukan,'' ujar Hasanuddin.

Selanjutnya Walikota dan para pimpinan IKPP sepakat untuk selalu sharring informasi tentang kebutuhan lapangan kerja yang ada di lingkungan perusahaan yang disinergikan dengan jurasan yang ada di sekolah-sekolah kejuruan yang ada di Pekanbaru.

Dalam kesempatan itu, walikota dan pimpinan IKPP membicarakan tengan ekselerasi peningkatan sumber energy listrik di Pekanbaru dari sumber lainnya, gas maupun pengolahan sampah. Dan juga dilanjutkan dengan peninjauan aktfitas pabrik bubur kertas tersebut. (rls)