SIAK SRI INDRAPURA, GORIAU.COM - Aksi demo dan mogok kerja yang dilakukan ratusan buruh PT Sarana Inti Raya (SIR) yang berada di Kecamatan Tualang, disikapi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Tranmigrasi (Dissosnakertran) Siak. Kadissosnakertran Siak Drs H Nurmansyah MSi mengatakan, pihaknya telah mempertemukan serikat pekerja dan pihak perusahaan untuk mencari tahu akar persoalan.

"Sudah kita panggil serikat pekerja dan pihak PT SIR, kita minta keterangan dari masing-masing pihak," ujar Nurmansyah kepada GoRiau.com, Rabu (1/10/14).

Tuntutan serikat pekerja, kata Kadis, mereka tidak terima perlakuan dari perusahaan yang tidak membayar hak mereka sesuai pekerjaan yang sudah dilakukan. Sementara, pihak perusahaan merasa selama ini tidak pernah lupa untuk membayar hak karyawan setiap bulannya.

"Selain gaji yang tak sesuai Upah Minimum Kabupaten (UMK), serikat pekerja juga pertanyakan bonus buah sawit per kilonya. Kita juga tanya perusahaan bagaimana sistem kerja buruh, apakah borongan atau gaji bulanan. Intinya, perusahaan segera membayar hak buruh yang mungkin belum semuanya tuntas, seperti tuntutan karyawan. Kalau udah dibayar, tentu tak ada demo," ujar Kadis.

Sampai hari ini, aksi mogok kerja terus dilakukan ratusan karyawan PT SIR sampai hak-hak mereka dibayar sesuai dengan apa yang dikerjakan.

Menurut Sutarno, salah seorang buruh PT SIR, pihaknya menilai perusahaan selama ini telah bersikap kejam terhadap buruh. Pasalnya, setelah buruh bekerja dari pagi sampai sore, namun upah yang diberikan tidak sesuai dengan apa yang dikerjakan.

"Kita juga diwajibkan membawa anak dan istri untuk berkerja. Tapi gajinya cuma dihitung satu orang, jumlahnya dua juta rupiah. Ini kan tak adil," ujar Tarno.(nal)