RENGAT, GORIAU.COM- Sejak dua hari terakhir, bukan hanya Bahan Bakar Minyak (BBM) yang mengalami kelangkaan di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), gas elpiji juga kembali sulit ditemukan di kios-kios pengecer, begitu juga dari agen resmi sekalipun. Kondisi tersebut memaksa sebagian warga kembali menggunakan cara lama untuk memasak, yakni menggunakan kompor minyak tanah atau solar.

"Dari tadi, sudah hampir seluruh tempat penjualan gas yang saya kunjungi, baik pengecer maupun agen dan penyalur, namun semua stok mereka habis", sebut Yuliana salah seorang ibu rumah tangga, Kamis (28/8/2014) di Pematang Reba.

Susahnya lagi sebut Yuliana, kelangkaan gas elpiji bukan hanya pada gas ukuran 3 Kg, melainkan gas berukuran 12 Kg juga habis. Jika menggunakan kompor biasa, saat ini minyak tanah juga sulit didapatkan dan harganya cukup mahal, berkisar Rp 9000 sampai dengan Rp 10.000/liternya.

Menangapi hal ini, Kepala Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar (Disperindagpas) Inhu, Hasmandayat menyebutkan, bahwa pihaknya hingga saat ini belum ada menerima laporan tentang kelangkaan gas elpiji itu.

"Jika benar demikian, saya akan berkoordinasi dengan pihak terkait. Karena sejauh ini belum ada laporan yang masuk kemeja saya, baik dari pengecer maupun agen. Kita akan kroscek kebenarannya dengan melibatkan pihak-pihak terkait", sebutnya.

Selain itu lanjut Hasmandayat, pihaknya akan memangil pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE), Pertamina serta para agen penyalur elpiji untuk menindak lanjuti penyebab kelangkaan ini."Kita akan koordinasikan secepatnya, hendaknya kelangkaan elpiji ini tidak berlangsung lama", tutupnya.(jef)