BENGKALIS, GORIAU.COM - Ratusan petani dari delapan kecamatan meriahkan arak-arakan hasil budaya bercocok tanam (Bengkalis Agricultural Carnaval) Selasa sore kemarin. Meski sebelum acara sempat diguyur hujan, namun para petani tetap semangat membawa hasil panen mereka.

Acara semakin meriah dengan kehadirian Margenie Winarti Miss Grand International Indonesia 2014 Asal Riau dan Putri Pariwasata Indonesia Potogenik, sehingga mencuri perhatian warga yang hadir acara carnaval tersebut. Sejumlah warga berebut mengabadikan kedua tamu spesial tersebut, bahkan sebagian warga mengajak Miss Grand International Indonesia 2014 Asal Riau itu untuk poto bareng.

Bengkalis Agriculturual Carnaval secara resmi dilepas Bupati Bengkalis, Herliyan Saleh dari Lapangan Tugu Bengkalis. Rute carnaval menelusuri rute Jalan Jenderal Sudirman, Hos Hokroaminoto, Hangtuah dan Jalan Ahmad Yani dan finish di Lapangan Tugu.

Turut hadir pada acara pelepasan Bengkalis Agricultural Carnaval, Wakil Bupati Bengkalis, H. Suayatno, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bengkalis, Romaini, Kajari Bengkalis Muklis, Dandim 0303 Bengkalis, Letkol Arhanud Wachyu Dwi Haryanto, SIP dan sejumlah kepala SKPD di lingkup Pemkab Bengkalis.

Berbagai produk pertanian, seperti sayur mayur dan buah-buah hasil panen petani diarak keliling kota Bengkalis. Lebih menariknya lagi, peserta mengkreasi buah dan sayuran berukuran besar, seperti buah pisang, pepaya, nenas dan sayuran tomat.

Lebih menariknya lagi, penampilan marching band Andam Dewi di barisan depan carnaval, kemudian diikuti Miss Grand International Indonesia 2014 Asal Riaudan Putri Pariwasata Indonesia Potogenik serta Dara Bengkalis 2014 yang menaiki mobil berhiaskan buah pepaya berukuran besar.

Bupati Bengkalis dalam sambutannya, menyambut baik acara Bengkalis Agricultural Carnaval. Hendaknya kegiatan ini menjadi motivasi bagi petani dan masyarakat untuk meningkatkan upaya ketahanan pangan di Kabupaten Bengkalis.

''Pertanian secara nyata telah memberikan kontribusi bagi ketahanan pangan masyarakat. Melalui bercocok tanam, masyarakat tidak hanya mampu menjaga keberlansungan hidup,'' ujarnya.

Lebih lanjut Herliyan mengatakan, kegiatan ini tidak hanya dipandang dari perspektif pertanian. lebih dari itu, sebagai upaya untuk penggesa masyarakat khususnya generasi muda untuk menjaga dan melestarikan tradisi dan budaya hidup dalam tindakan keseharian.

Di  beberapa negara, budaya keberhasilan dalam mengaktualisasikan perintah budaya bercocok tanam ini ternyata mampu menjadikannya sebagai penopang utama perekonomian. Thailand misalnya, di negara ini budaya tersebut bukan hanya terpelihara dengan baik, tetapi juga berhasil disesuaikan dengan kondisi terkini dari semua aspek, sehingga mampu menjadi sentrum perekonomian.

Diungkapkan Bupati, Pemkab Bengkalis bukan saja tetap berupaya agar perintah budaya bercocok tanam ini terjaga kelestariannya. Output yang dihasilkan tidak hanya memiliki keunggulan komparatif, tetapi juga punya keunggulan kompetitif. Untuk itu melalui satuan kerja perangkat daerah terkait dan atau bekerjsama dengan berbagai pihak, Pemkab Bengkalis tidak pernah berhenti melakukan kajian dan penelitian, sehingga komoditi pertanian menjadi kekuatan perekonomian, khususnya bagi masyarakat dan daerah.(jfk)