PEKANBARU, GORIAU.COM - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyebutkan, progres pembangunan Jalan Tol Pekanbaru-Dumai sangat lamban. Bahkan jika disandingkan dengan progres pengerjaan di Medan, Sumatera Utara, Riau jauh tertinggal.

Hal ini diungkapkan Direktur Bina Teknik Departemen Bina Marga Kementerian PU, Subagio, usai menghadiri rapat bersama Wakil Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman dan pihak terkait lainnya, di Kantor Gubernur Riau, Kamis (21/8/2014).

"Medan (Sumut, red) lebih maju dari Riau dalam menggesa pembangunan jalan tol," kata Subagio.

Dikatakannya, progres pembangunan Tol Pekanbaru-Dumai baru tahap pembebasan lahan, dan itu pun masih berkisar 14 persen atau sekitar 7,7 kilometer. "Tol Pekanbaru-Dumai baru pembebasan lahan sebesar 14 persen," ujar Subagio.

Sementara itu, Wakil Gubernur Riau (Wagubri), H Arsyadjuliandi Rachman di tempat terpisah menjelaskan, lambannya progres pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol tersebut sangat bergantung kepada Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Provinsi Riau.

Dimana meski telah menerima SK Peruntukan Perubahan RTRW, namun Pemprov Riau harus memastikan kondisi lahan tersebut dengan keluarnya SK Penunjukan RTRW yang saat ini belum ditandatangani Menteri Kehutanan (Menhut), Zulkifli Hasan.

"Selain itu kita juga harus berkoordinasi dengan masyarakat sekitar dan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di kawasan yang akan dibangun, tetapi itu akan diserahkan kepada Tim Percepatan," tandas Wagubri.

Pemerintah Pusat memprediksi pembangunan jalan tol Trans-Sumatera tahap pertama yang akan mulai ground breaking 9 Oktober akan rampung dalam 16 bulan.

Tahap pertama yang akan dibangun tersebut di antaranya Medan-Binjai sepanjang 16,8 kilometer (km), ruas Pekanbaru-Dumai sepanjang 126 km, ruas Palembang-Inderalaya sepanjang 22 km, dan Bakahuni Lampung-Terbanggi Besar sepanjang 150 km.***