BAGANSIAPIAPI, GORIAU.COM - Proyek pembangunan pelabuhan internasional Bagansiapiapi yang dikerjakan oleh PT Relis Sapindo Utama melalui dana APBN di pinggiran sungai Rokan KM6, Bagansiapiapi sudah memasuki tahap pengecoran lantai. Proyek pembangunan pelabuhan milik Kementrian Perhubungan Ditjen Perhubungan Laut ini, rencananya akan menjadi sandaran kapal dengan kapasitas 1000 ton.

Terminal kargo dan penumpang juga akan dibangun di pesisir Sungai Rokan dan diharapkan dapat merangsang masuknya investor ke Kabupaten Rokan Hilir guna menanamkan modalnya di daerah yang kaya akan migas ini. ''Kita akan membuka kembali rute Bagansiapiapi - Port Klang seperti dulu lagi karena pelabuhan ini berdekatan dengan Selat Melaka. Kajian dan studi kelayakan sudah dipelajari karena didukung infrastruktur yang bagus,'' kata Baslan kepada GoRiau.com, Kamis (30/10/2014)

Melihat kondisi perairan Sungai Rokan yang sekarang ini mengalami pendangkalan, Baslan menegaskan bahwa dirinya optimis bahwa itu bukan menjadi halangan. Karena menurutnya, di Kementrian sudah ada Direktorat pelabuhan dan pendangkalan. Sebagaimana diketahui, beberapa wilayah di Indonesia ada terjadi sendimendasi yang cukup tinggi. Tanpa terkecuali di perairan Bagansiapiapi. Makanya jika sungai terjadi pendangkalan, maka pemerintah akan segera melakukan pengerukan agar jalur sungai bisa dilalui kapal bertonase berat.

''Kita kerjakan dahulu pelabuhannya dan kemudian barulah dilakukan pengerukan," kata Baslan.

Dikatakannya, kemarin, bupati sudah menawarkan lahan seluas 18 ha. Namun pihkanya hanya meminta 2 ha. Itu untuk sementara waktu karena apabila ada penambahan semua areal harus direlokasi. Dia meminta agar seluruh unsur bersinergi agar proyek pekerjaan pembangunan pelabuhan ini bisa berjalan sesuai yang diharapkan. Karena bukan hanya pelabuhan, kedepan, di areal tersebut juga akan dibangun perkantoran, terminal penumpang, parkiran dan pelabuhan kargo. (amr)