PEKANBARU, GORIAU.COM - Hingga Maret 2015, jumlah kasus Demam Berdarah Denque (DBD) Pekanbaru terus bertambah. Tercatat hingga saat ini sudah ada 42 penderita DBD yang dirawat akibat gigitan nyamuk aedes aegepty tersebut. Dari jumlah tersebut, total jumlah penderita demam berdarah di Pekanbaru sudah mencapai 285 penderita di 12 Kecamatan.

''Jumlah DBD di Pekanbaru memang terus bertambah. Apalagi saat ini kondisi cuaca sangat mendukung tumbuh kembang nyamuk tersebut. Tapi kita tidak cukup hanya dengan menghimbau masyarakat memperhatikan kondisi lingkungannya. Kami juga terus lakukan upaya pencegahan, khususnya di daerah yang endemis DBD tertinggi di Pekanbaru,'' terang Kasi Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Awida Roose.

Dari data yang dimiliki Dinkes, wilayah endemis tertinggi kasus DBD terjadi di wilayah Tampan dengan 45 kasus. Selanjutnya Kecamatan Payung Sekaki 42 kasus dan Tenayan Raya 31 kasus. Sementara daerah yang paling minim itu di Kecamatan Senapelan dan Sail tujuh kasus. Lalu diikuti Kecamatan Pekanbaru Kota sebanyak sembilan kasus DBD.

''Upaya pencegahan terus kami lakukan. Sejauh ini kami sudah melakukan pencegahan d tengah masyarakat dengan cara menurunkan kader Jumantik serta fogging jika benar lokasi tersebut penderita positif DBD,'' jelasnya. (rls)