SIAK SRI INDRAPURA, GORIAU.COM - Kondisi jalan Lintas Timur Siak-Pelalawan sepanjang 6 kilometer di perbatasan Kota Pekanbaru, tepatnya di Kelurahan Sail, Kecamatan Tenayan Raya dengan Desa Maredan, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, juga dikeluhkan sebagian besar pegawai yang sering bolak-balik Pekanbaru-Siak.

"Heran juga kita, kok jalan lintas tak diaspal, padahal setiap hari ratusan kendaraan yang melewatinya. Saya dalam seminggu tiga kali bolak balik Pekanbaru-Siak, sudahlah jalan rusak, tak ada lampu lagi," kata Andi, salah seorang pegawai di Kejaksaan Negeri Siak kepada GoRiau.com, Rabu (27/8/14).

Ardi, salah seorang anggota Polres Siak juga mengaku heran kenapa jalan itu belum diaspal. Padahal, selain merupakan jalur lintas, ruas jalan yang belum diaspal itu hanya tinggal beberapa kilometer. Dia mengaku, jika balik ke Pekanbaru dari Siak pada malam hari dengan sepeda motor, suasana di daerah perbatasan itu gelap gulita. Tidak ada satupun lampu disepanjang jalan.

"Kalau melewati jalan rusak itu, kita terpaksa pelan-pelan, begitu juga mobil yang lewat. Jika jalan ini dibiarkan tak ada aspal, khawatir muncul komplotan pencuri yang memanfaatkan kondisi jalan rusak ini," jelasnya.

Kamaruddin, salah seorang warga Kelurahan Sail yang tinggal di pinggir jalan Lintas Timur, mengaku kecewa dengan sikap pemerintah daerah yang terkesan tidak perduli dengan keadaan jalan. Buktinya, meski sudah bertahun-tahun ruas jalan itu rusak parah, namun sampai saat ini tidak terlihat upaya Pemprov Riau untuk memperbaiki. Padahal, jalan itu merupakan jalur lintas antar kabupaten, dimana setiap hari ribuan kendaraan melewati jalan itu.

"Saya asli sini, sudah bertahun-tahun jalan ini rusak, tapi sampai saat ini tak kunjung diperbaiki. Kalau kondisi jalan semakin parah dan sulit untuk dilewati, maka pihak perusahaan menimbun dengan tanah merah, kemudian dilapisi batu kerikil. Jika musim hujan, jalan kembali rusak parah," kata Kamaruddin kepada GoRiau.com, akhir pekan lalu.

Menanggapi masalah itu, Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Siak, H Yan Prana menjelaskan, pihaknya sudah menyampaikan persoalan itu kepada Pemprov Riau, dimana sisa jalan yang belum diaspal merupakan tanggungjawab Pemprov.

"Ujung aspal di Desa Maredan itu batas wilayah kita dengan Pekanbaru. Saya udah sering sampaikan ke Dinas PU Riau, katanya tahun ini sudah dianggarkan untuk diaspal sepanjang dua kilometer dulu. Tapi kenapa sampai saat ini belum juga dikerjakan, saya tak bisa jawab, coba tanya ke PU Riau saja," jelas Yan.(nal)