PASIRPANGARAIAN, GORIAU.COM - Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) telah melakukan pendataan nama-nama pemilik lahan di kawasan konservasi penangkaran ikan arwana golden red di Rawa Seribu Desa Mahato, Kecamatan Tambusai Utara.

Hasil sementara, Dishutbun Rohul baru mendata sekitar 175 pemilik. Dari 62 pemilik, 36 pemilik diantaranya mengantongi Surat Keterangan Tanah (SKT) yang diduga dikeluarkan oleh mantan Kades Mahato Amiruddin.

Sementara, sebanyak 26 pemilik mengantongi Sertifikat Hak Milik (SHM) diduga dikeluarkan oleh pejabat Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kampar Drs. H. Nazirwan Hamid. SHM keluar sewaktu Kabupaten Rohul belum dimekarkan dari kabupaten induknya, Kampar.

''Untuk menyelamatkan kawasan konservasi, Dishutbun terus berupaya menyelamatkan kawasan tersebut,'' kata Kepala Dishutbun Sugiyarno, Jumat (24/10/14).

''Dishutbun masih terus melakukan pendataan. Data ini sudah disidik dan rencana akan ditingkatkan P21,'' jelas dia.

Sugiyarno mengungkapkan, rata-rata pemilik lahan di kawasan Rawa Seribu memiliki luas antara 2 hektar hingga 20 hektar. ''Sesuai nama yang ada KTP-nya, pemiliknya sebagian besar masyarakat tempatan,'' ungkap dia.

Sugiyarno menambahkan, Dishutbun akan berupaya melestarikan dan mengembalikan fungsi kawasan konservasi sebagai penangkaran ikan arwana golden red yang merupakan ikan hias kualitas nomor di dunia.

''Untuk mengembalikan kawasan ini sesuai fungsinya, mungkin kami akan dibantu pihak ketiga,'' ujarnya.

Kedepan, jelas Sugiyarno, Dishutbun akan membuat suatu program sesuai Undang-Undang dikeluarkan pemerintah pusat, seperti membuat wisata alam di kawasan berstatus Hutan Produksi Terbatas (HPT) Mahato Kanan itu.

Rencananya, seluruh tanaman kelapa sawit akan diganti dengan tanaman kehutanan, seperti jenis kulim, meranti, pulai, karet, dan tanaman kehutanan lainnya.

Melalui program kehutanan di kawasan negara itu, Dishutbun Rohul akan memberdayakan tokoh adat dan masyarakat tempatan sebagai mitra pemerintahan. Tujuannya, agar kawasan itu tetap asri dan terjaga dari aksi perambahan seperti terjadi saat ini. (ram)