PEKANBARU, GORIAU.COM - United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), suatu organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memberikan perlindungan dan bantuan kepada pengungsi dunia, melakukan audensi dengan Walikota Pekanbaru Firdaus ST MT terkait berbagai isu yang berkembang terhadap kehadirian imigran Timur Tengah di Pekanbaru Riau.

Audensi dilakukan diperkirakan karena berbagai pemberitaan yang tidak mengenakkan yang melanda para imigran Timur Tengah yang saat ini sedang mencari suaka politik. Pada audensi tersebut, UNHCR mengingatkan bahwa para imigran ini adalah saudara di dunia dan jika ada persoalan diharapkan bisa dicarikan jalan keluarnya.

UNHCR juga menyatakan menerima apa-apa saja keluhan yang terjadi pada imigran dan mencari solusi untuk permasalahan ini. Sedangkan khusus untuk yang berada di Pekanbaru, yakni adanya isu negatif, masalah sosial, ideologi, keagaman dan sosialitas akan dibahas oleh tim UNHCR.

Pada kesempatan itu, UNHCR juga meminta agar Pemerintah Kota Pekanbaru tetap memberikan jam keluar dari penampungan dengan cara meminta izin kapada pengelola guna memenuhi kebutuhan meraka. Hanya saja UNCHR menerima usulan untuk membatasi jam bepergian untuk para pengungsi. Dan saat keluar dari lokasi penampungan diharapkan diberikan identitas.

Sementara itu, Walikota Pekanbaru Firdaus MT mengatakan akan memperhatikan para imigran yang saat ini sedang mencari suaka politik. ''Nanti jika ada masyarakat yang mengeluhkan para imigran, tolong dicatat dan dilaporkan kepada pemerintah kota Pekanbaru. Mereka juga saudara kita, yang saat ini mencari suaka,'' ujar Firdaus usai menerima utusan UNHCR. (rls)