PEKANBARU, GORIAU.COM - Ternyata selama jadi Bupati Rokan Hilir (Rohil) lebih kurang 7.5 tahun, ada sesuatu yang cukup mengganjal dan membuat Gubernur Riau (Gubri), H Annas Maamun sedikit kecewa. Ada satu program yang ternyata belum bisa direalisasikan.

Program untuk menyediakan tanah dan lahan untuk masyarakat miskin belum bisa diwujudkan sepenuhnya. Bukan tidak mendapatkan anggaran, namun memang banyak kendala dan prosedur yang harus dilewati.

Salah satunya mengenai izin dan prosedur administrasi. "Tiap tahun saya anggarkan, namun tidak satu rupiah pun terpakai, karena urusan mengurus tanah dan lahan dipersulit," kata Gubri beberapa waktu lalu.

Penyediaan tanah dan lahan untuk warga miskin merupakan program prioritas bagi Gubri kala itu. Kendala yang dihadapi mulai dari tingkat pusat hingga ke daerah itu sendiri. "Urus ini dan urus itu, ujung-ujungnya tidak disetujui," tandas Gubri.

Dirinya cukup kecewa dengan kondisi tersebut. Untuk itu, Gubri berharap kepada perusahaan, instansi dan organisasi terkait agar bisa merealisasikan program yang sudah lama dicanangkannya tersebut.

Kekecewaan ini diutarakannya pada saat menghadiri Pelantikan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Provinsi Riau, di Hotel Pangeran, Pekanbaru, Riau.

Untuk itu, Apkasindo sebagai salah satu organisasi yang berdiri dengan tujuan mensejahterakan para petani agar bisa berperan aktif dalam hal ini.

"Begitu bangga dan bermanfaatnya jika mereka (warga miskin, red) kita berikan sedikit lahan untuk bercocok tanam dan usaha lainnya," pungkasnya.

Karena selama ini, masyarakat hanya bisa menyaksikan perusahaan-perusahaan besar dengan lahan yang luas berproduksi di lingkungan sekitar mereka.

"Ketika sudah ada tanah, saya beri modal bibit-bibit tanaman, tapi tak lama datang pihak-pihak lain dan melarang," tutur Gubri.

Untuk itu, dirinya berharap ke depan agar program untuk pengadaan tanah dan lahan bagi masyarakat miskin bisa terealisasi dengan baik.***