BENGKALIS, GORIAU.COM - Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Babupaten Bengkalis Tahun 2013, jumlah angka kematian ibu mencapai 65 orang yang disebabkan pendarahan, eklamsi, pertus lama dan infeksi.

Kematianmeonatal (umur 0 - 28 hari) sebanyak 18 orang dan kematian bayi umur 28 hari - 11 bulan jumlah nihil. 

''Penyebab utama kematianneonatal (umur 0-28 hari) karena berat badan lahir rendah, aspeksia dan infeksi,'' ujar Bupati Bengkalis, H Herliyan Saleh pada pencanangan IBI KB Kes di Selatbaru, Kamis (24/4). 

Menurut Bupati, sesuai target dari milenium development goal's (MDG's) tahun 2015, angka kematian ibu sebesar 110 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian bayi 19 per 1.000 kelahiran dan anak balita 32 per 1.000 kelahiran. angka kematian ibu disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu : terlalu muda melahirkan, terlalu tua melahirkan, terlalu rapat jarak kelahiran antara satu anak dengan anak yang lainnya, terlalu sering dan juga terlalu tua untuk melahirkan.

''Untuk mengurangi resiko angka kematian ibu, masyarakat harus merencanakan dan mengatur jarak kelahiran anak. Salah satu solusinya, melalui program Keluarga Berencana (KB), karena dengan ber-KB pasangan usia subur (PUS) bisa memilih menunda, menjarangkan atau membatasi jumlah kelahiran. disamping itu, melalui program kb memberikan perlindungan kesehatan reproduksi, perlindungan hak ibu dan anak serta menghindari kehamilan yang tidak diinginkan.

''Target MDG's yang telah saya sebutkan tadi tidak akan tercapai tanpa dukungan dari tenaga pemberi pelayanan kb yaitu bidan dan tenaga kesehatan lainnya. bidan yang tersebar di pelosok desa adalah ujung tombak terhadap keberhasilan pencapaian target-target mdg's khususnya yang berhubungan dengan angka kematian ibu, angka kematian anak dan juga angka kematian balita,'' ujar Bupat.

''Melalui bulan Bakti IBI KB Kes 2014, saya berharap ibi dan pihak terkait gencar melakukan sosialisasi program KB Kesehatan. Sebab, keberhasilan program KB Kes ini akan memberikan kontribusi untukmewujudkan kesejahteraan keluarga sekaligus mempercepat terwujudnya keluarga berkualitas,'' ujarnya.

Pelayanan bidan baik dan berkualitas, diharapkan mampu mendongkrak jumlah akseptor KB dan target MD's pun tercapai.(jfk)