TEMBILAHAN, GORIAU.COM - Tidak terasa sudah 1 tahun lamanya pasangan HM Wardan dan Rosman Malomo atau yang dikenal dengan julukan Warohmah memimpin Negeri Indragiri Hilir (Inhil) ini. Dan selama 1 tahun itu pula masyarakat Inhil menunggu berbagai gebrakan dan perubahan baru di Negeri Seribu Parit ini.

Sesuai visi misi saat kampanye, Warohmah menjanjikan akan membawa Inhil ini menjadi Negeri yang bermarwah dan bermartabat, dengan perbaikan mulai dari bidang kesehatan, pendidikan dan perekenomian.

Lalu, apa yang dirasakan masyarakat selama 1 tahun berlalu masa kepemimpinan Warohmah ini.

''Alhamdulillah selama 1 tahun kepemimpinan beliau sudah bagus, walaupun ada kekurangan itu biasa karena tidak ada manusia yang sempurna. Apalagi untuk masalah kegamaan beliau sangat memperhatikan, maskipun demikian namun pembantu-pembantu beliau ini yang kelihatannya tidak serius, jika mereka serius Insyaallah semus program beliau dapat berjalan maksimal,'' terang H Nawawi Mahmud salah seorang tokoh agama di Inhil.

''Di bidang keagamaan awalnya boleh, tapi tidak ada kelanjutanya jadi terasa mandul. Bidang ekonomi terutama tentang tataniaga kelapa dan perlindungan terhadap petani kelapa nol gak ada apa-apanya. Bidang pendidikan, ya ada perkembangan untuk PAUD, lainya biasa aja. Pokoknya secara umum belum ada gebrakan yang berarti dan berimbas langsung ke masyarakat,'' ujar Mahyudin salah seorang petani di Kecamatan Pulau Burung.

''Di bidang pendidikan belum ada terasa perubahannya, padahal Pak Bupati mantan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau. Kami minta Pak Bupati lebih mengambil sifat yang konkrit dalam meningkatkan mutu pendidikan di Inhil, terutama cepat selesaikan permasalahan Unisi,'' terang Anel Usman, salah seorang mahasiswa di Inhil.

''Untuk 1 tahun sudah ada terasa perubahannya, tapi kami ingin Pak Bupati juga peduli nasib tukang becak seperti kami, kasi jugalah kami dana simpan pinjam. Kasian kami membecak pendapatannya tidak seberapa,'' kata Indra, salah seorang tukang becak di Tembilahan.

''Untuk kesejahteraan guru, kami sama sekali belum ada merasakan apa-apa,'' ujar Rika salah seorang guru di Inhil.

''Sangat jauh dari yang diharapkan, sampah bertebaran disudut jalan, pedagang pasar jongkok yang belum direlokasi dan maksiat dimana-mana,'' sebut Indah Novita salah seorang pedagang di Tembilahan.

''Dari segi infrastrukur jalan oke sudah cukup baik, pendidikn kurang perhatian, ekonomi masyarakt tak ada kemajuan ,pelayananmasih terjadi pungli, PLN dan PDAM menjengkelkan, program andalan tak sesuai harapan, janji-janji belumterealisasi,'' tutur Zainal Redo salah seorang pemuda di Inhil.(ayu)