PANGKALAN KERINCI, GORIAU.COM - Majelis Kemajuan Pembangunan (MKP) Pelalawan mengharapkan PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) melalui PT. Riau Prima Energi (RPE) dapat membantu ketersediaan pasokan listrik untuk Pangkalan Kerinci dan sekitarnya selama bulan ramadhan dan lebaran tahun 2014 ini, sementara pasokan listrik dari Langgam Power stabil kembali.

Demikian diungkapkan Ketua MKP Pelalawan, H. Muhammad Nasir pada saat acara berbuka puasa bersama MKP serta Tokoh Masyarakat Pelalawan dengan Manajemen RAPP di Pangkalan Kerinci, Senin (21/7) kemarin.

''Kami dari tokoh masyarakat mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada RAPP, terutama untuk masalah listrik. Ini sangat membantu masyarakat. Kami sudah bertemu dengan PLN, dan kami minta mohonlah selama ramadhan ini, mencantullah lagi dengan RPE, sementara yang di Langgam Power stabil kembali,'' ungkap H. M. Nasir.

Selain itu, H.M. Nasir juga menyampaikan pihaknya pasca lebaran ini akan segera bertemu dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan untuk membahas kelanjutan pembangunan jalan Lalang Kabung.

''MKP dan LAM Pelalawan akan mencoba memfasilitasi dengan Pemkab, tentang jalan Lalang Kabung ini, apa penyebab terhentinya pembangunan dan apa langkah selanjutnya. Sebab, sudah ada anggaran untuk pembangunan jalan ini,'' ujarnya.

Sementara itu, Deputi Direktur RAPP, Rudy Tianda mengatakan keberadaan RAPP sejak tahun 1994, tidak dapat dipisahkan sejak awal berdirinya Kabupaten Pelalawan. Dimana RAPP turut serta dalam pendirian kabupaten yang memiliki motto tuah negeri seiya sekata ini.

''Sesuai dengan pesan Owner kami, Bapak Sukanto Tanoto, RAPP ini hadir bukanlah sebagai pendatang, melainkan sebagai bagian dari masyarakat di Riau khususnya di Pelalawan,'' kata Rudy.

Jadi, ditambahkan Rudy, keberadaan MKP ini bisa menjadi dampak positif bagi daerah. Jika ada tutur kata atau tingkah laku kami, karyawan, agar bisa dinasehati sehingga jadi masukan juga bagi manajemen. MKP adalah mitra perusahaan sehingga dengan adanya komunikasi yang baik dapat menghindari kesalahpahaman terutama dalam masalah pembangunan. (rls)