PELALAWAN merupakan negeri yang dikarunia Allah SWT kekayakan yang melimpah. Selain memiliki gas, kayu, perkebunan dan perdagangan, Pelalawan juga memiliki potensi ikan yang luar biasa dengan didukung banyaknya sungai dan luasnya perikanan kolam di daerah ini. Jika dikembangkan dengan baik, niscaya, Pelalawan akan menjadi negeri penghasil ikan budidaya terbesar di Riau.

Untuk melihat potensi perikanan darat baik melalui budidaya keramba maupun kolam, berikut laporan khusus wartawan GoRiau.com tentang potensi dan pengembangan perikanan di Kabupaten Pelalawan.

Kabupaten Pelalawan memiliki potensi perikanan yang sangat besar, dengan potensi tersebut, saat ini, hanya sebagian kecil saja yang sudah dimanfaatkan masyarakat sebagai sumber mata pencaharian khususnya berupa usaha penangkapan. Disamping perikanan tangkap, Pelalawan juga memiliki potensi luar biasa sebagai daerah mempunyai peluang untuk mengembangkan usaha budidaya ikan, baik budidaya kolam, keramba maupun tambak.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/16092014/ikan-1ajpg-1374.jpgBupati Pelalawan, HM Harris saat meninjau kolam percontohan pengembangan budidaya ikan air tawar di Disnakanlaut Pelalawan.Namun, potensi perikanan tersebut belum dikembangkan secara maksimal. Untuk pengembangan budidaya air payau seperti tambak potensial dikembangkan di Pulau Mendol Kecamatan Kuala Kampar dengan ketersedian lahan kurang lebih 1.745 Ha. Sedangkan untuk pengembangan budidaya ikan kolam potensial dikembangkan di Kecamatan Bandar Sei Kijang, Pangkalan Kuras, Ukui, Pangkalan Kerinci, Bunut dan Kerumutan.

Perairan laut yang berpotensi dikembangkan di Kabupaten Pelalawan hanya berada di Kecamatan Kuala Kampar dan Teluk Meranti. Adapun aktifitas perikanan yang ada di perairan laut tersebut adalah penangkapan ikan, sedangkan aktifitas budidaya oleh masyarakat belum begitu berkembang, seperi daerah daratan dan sungai.

Kabupaten Pelalawan memiliki luas area potensi perikanan tangkapan perairan laut di Kecamatan Kuala Kampar dan teluk Meranti sekitar 1.088,10 ha. Sedangkan luas ketersediaan lahan yang dapat dikembangkan sekitar 5.207,70 ha. Lahan yang telah dimanfaatkan kurang lebih 272,03 Ha.

Potensi perikanan lainnya pada tahun lalu diperkirakan, lahan budidaya kolam 8.203 hektar, budidaya keramba 217.820 unit. Budidaya tambak 2.100, perikanan tangkap (Laut) 323,4 KM2, perairan umum daratan(PUD) 369,73 KM2, kawasan hutan bakau: 6.203 hektar, rawa atau danau 7.458 hektar, panjang garis pantai 182,34 KM.

Selain Sungai Kampar, beberapa anak sungai lainya seperti Sungai Kampar Kiri, Sungai Segati, Sungai Nilo, Sungai Kerumutan (yang mengalir dari arah selatan Sungai Kampar), serta Sungai Pelalawan, Sungai Selampaya, dan Sungai Serkap sangat potensial untuk dilakukan budidaya ikan keramba.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/16092014/ikan-1jpg-1375.jpgBupati Pelalawan, HM Harris saat meninjau tempat pembenihan ikan di Disnakanlaut Pelalawan.Dari sumber data BPS Kabupaten Pelalawan pada Tahun 2010 wilayah Kabupaten Pelalawan tersebar 33 Pulau di 4 kecamatan (Kuala Kampar, Teluk Meranti, Pelalawan dan Pangkalan Kerinci) diantaranya jumlah pulau yang ada di wilayah pesisir 23 pulau jumlah pulau yang perairan umum pedalaman (PUD).

Ada 10 pulau komoditas potensial yang dapat dikembangkan untuk perikanan di Kabupaten Pelalawan antara lain, berupa kolam dengan jenis ikan Baung, Patin, Nila, Bawal, Gurami, Selais, Katung, dan Lele. Keramba dengan isi ikan Baung, Bawal, Nila, Patin, Selais, Katung dan Tapah. Tambak dengan jenis isi Udang dan Bandeng.

Sedangkan untuk kegiatan pasca panen hasil perikanan, produk yang sangat potensial untuk dikembangkan adalah ikan asap (salai ), ikan kering atau asin (lomek kering dan udang pukul), ikan presto (bandeng, tongkol atau serai), dan tepung ikan.

Baru-baru ini, Bupati Pelalawan HM Harris bersama Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Ir Arizal meninjau lokasi kolam pembibitan ikan di belakang kantor Kantor Dinas Perikanan dan Kelautan Pelalawan Kompleks Bhakti Praja Pangkalan Kerinci. Di lahan seluas 1 hektar ini, terdapat 20 kolam percontohan dengan berbagai jenis ikan air tawar, yakni ikan patin, nila, baung, tapa dan ikan toman.

Pelalawan, selain memiliki komoditi karet dan sawit, ikan juga merupakan salah satu komoditi terbesar daerah ini. Melihat potensi yang sangat menjanjikan ini, Pemkab Pelalawan memprogramkan budidaya pembibitan dan pengelolaan ikan secara moderen. Program bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan menjadikan ikan sebagai mata pencahariannya.

''Budidaya ikan berpeluang besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sejauh ini kebutuhan konsumsi ikan bagi masyarakat Pelalawan masih mengandalkan pasokan ikan dari luar daerah,'' tutur Bupati Harris.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/16092014/ikan-3jpg-1376.jpgBupati Pelalawan, HM Harris saat meninjau contoh kolam pemeliharaan ikan di Disnakanlaut Pelalawan.

Kabupaten Pelalawan merupakan daerah yang kaya akan penghasilan komoditi ikan yang berasal dari aliran Sungai Kampar. Meski budidaya ikan sudah ada dan berlangsung cukup lama, namun belum dilakukan secara moderen. Dengan adanya program budidaya pembibitan dan pengelolaan ikan secara moderen, diharapkan kedepannya kebutuhan akan konsumsi ikan di daerah ini dapat terpenuhi.

''Program ini diharapkan bisa meningkatkan ekonomi bagi para petani ikan atau nelayan di Kabupaten Pelalawan. Masyarakat yang berada di sepanjang aliran Sungai Kampar dan Pesisir meski mereka memiliki kebun misalnya, namun masih menggantungkan hidup dari sungai mencari ikan, baik untuk memenuhi konsumsi sendiri maupun untuk dijual ke pasar tradisional. Nantinya dengan program ini diupayakan produksi ikan kita meningkat, tak hanya untuk konsumsi sendiri, tapi juga bisa kita berdayakan dengan produksi lainnya,'' ujar Bupati Harris.

Dalam kesempatan peninjauan itu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pelalawan Ir Arizal mengatakan, terkait program yang dicetuskan pimpinannya, dirinya mengaku sangat apresiasi dan menyambut baik terhadap program tersebut.

Dikatakannya, saat ini pihaknya telah melakukan pembinaan terhadap kelompok petani ikan di Kabupaten Pelalawan. Kelompok petani ikan tersebut yakni Kelompok Usaha bersama (KUB) Nelayan Tangkap berjumlah sebanyak 215 kelompok. Kemudian ada kelompok pembudiya ikan (Pokdakan) berjumlah 115 kelompok dan Unit Pengelola ikan (UPI) sebanyak 714 orang.

''Program ini dinilai jelas sangat membantu masyarakat yang mencari penghasilan hidup sebagai petani ikan dan nelayan. Diharapkan kesejahteraan masyarakat petani ikan dapat tercapai. Apalagi pada tahun 2012 lalu, produksi ikan untuk kebutuhan konsumsi masyarakat daerah mencapai 31,92 kg perkapita pertahunnya,'' sebut Arizal.

Terkait bidang budidaya perikanan, baik menggunakan APBD Pelalawan maupun bantuan APBN, Pemerintah Daerah melalui dinas terkait telah memprogramkan pengembangan budidaya ikan berupa peningkatan sarana produksi bagi wirausaha perikanan. Setidaknya dalam program ini sebanyak 8 kelompok mendapatkan bantuan berupa bantuan pakan ikan dan benih ikan. Kelompok tersebut di Kecamatan Bandar Petalangan, Bunut, Ukui, Kerumutan Bandar Seikijang, Pelalawan, Langgam dan Pangkalan Kerinci.

Selain itu program yang sedang dilaksanakan yakni program peningkatan sarana produksi bagi UPR/KPR dan kelompok pembudidaya ikan. Pada bidang ini, bantuan yang diberikan berupa calon induk atau induk ikan dan bantuan pakan induk. Sebanyak 4 kelompok di Kecamatan Pangkalan Kerinci dan Kerumutan mendapatkan bantuan ini.

Sedangkan pada program pengembangan sarana dan prasarana perikanan diberikan bantuan berupa keramba galvanis, bantuan benih ikan baung dan pakan ikan. Sebanyak 4 kelompok di Kecamatan Pangkalan Kerinci, Langgam dan Pelalawan menerima bantuan ini. Program lain yang juga menyentuh langsung masyarakat yakni pemberdayaan usaha mina pedesaan (PUMP) perikanan budidaya di Kabupaten Pelalawan.

Dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat pembudidaya ikan di Kabupaten Pelalawan diinformasikan sebanyak 18 kelompok mendapatkan bantuan tersebut. Diantaranya di Kecamatan Langgam, Pangkalan Kerinci, Pangkalan Kuras, Bandar Petalangan, Bunut dan Ukui.

Di bidang pengolahan hasil perikanan, ada program pengembangan system penyuluhan perikanan dengan melakukan pembinaan mutu dan pendampingan nelayanan pengolahan. "Dalam program ini masyarakat petani dan nelayan mendapatkan bantuan berupa coldbox 100 liter sebanyak 280 unit untuk 22 kelompok di Kecamatan Pangkalan Kerinci, Pangkalan Kuras, Langgan Pelalawan, Kerumutan dan Kuala Kampar. Selain itu, ada juga bantuan berupa alat perontok sisik ikan sebanyak 44 unit untuk 11 kelompok di Kecamatan Kerumutan, Pangkalan Kuras, Langgam, Pelalawan dan Pangkalan Kerinci.

Disamping itu, juga diprogramkan pemberdayaan usaha mina pedesaaan (PUMP) perikanan pengolahan di Kabupaten Pelalawan melalui dana APBN. Berdasarkan informasi ada 5 kelompok yang mendapatkan bantuan ini di Kabupaten Pelalawan pada tahun ini. Sedangkan Bidang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (KP3K), program yang dilaksanakan yakni pengembangan perikanan tangkap. Pengembangan sarana dan prasarana perikanan tangkap dengan memberikan bantuan kapal perikanan 3 GT sebanyak 4 unit untuk 4 kelompok di Kecamatan Kuala Kampar.

Selain itu, diberikan bantuan perahu motor perairan umum daratan (PUD)1 GT sebanyak 26 unit untuk 3 kelompok di Kecamatan Pelalawan dan Teluk Meranti, bantuan cold box 100 liter sebanyak 55 unit untuk 11 kelompok diKecamatan Pelalawan, Teluk Meranti dan Kuala Kampar serta bantuan jarring insang 2.5 sebanyak 260 unit untuk 38 kelompok di Kecamatan Kerumutan, Pangkalan Kerinci, Teluk Meranti, Pelalawan dan Kuala Kampar.

Program lain yang juga sebagai upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat nelayan, juga dilakukan kerjasama dengan Badan Pertahanan Nasional (BPN) juga menggelontoran program sertifikat hak atas tanah (Sehat) nelayan dari APBN.

Sebanyak 200 persil program sertifikat tanah gratis kepada nelayan ini merupakan kerjasama antara BPN dan DPK pusat dengan pelaksana BPN dan didampingi Diskanlut Kabupaten Pelalawan. Sehat gratis ini diberikan kepada masyarakat nelayan yang ada di 5 kecamatan yakni, Teluk Meranti, Pelalawan, Pangkalan Kuras, Langgam dan Pangkalan Kerinci. (rkn)