PEKANBARU, GORIAU.COM - Puluhan massa dari Barisan Rakyat Anti Korupsi (Bara Api), menggelar unjuk rasa di depan gerbang kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau, Selasa (30/6/2015). Mereka menuntut agar Kejati membongkar sejumlah pejabat yang terlibat penyelewengan anggaran.

Dengan membawa berbagai macam spanduk, massa Bara Api menyampaikan orasi. Tuntutannya agar Kepala Kejaksaan memeriksa dugaan KKN yang dilakukan di beberapa SKPD, khususnya di Rokan Hulu (Rohul). "Periksa bupati dan wakil bupati Rohul, terkait penggelapan enam Mobdin tahun 2012 lalu. Asal tahu saja, negara dirugikan 3,9 miliar," lantang koordinator lapangan Asmir.

Tuntutan lainnya, massa juga mendesak agar kejaksaan periksa dan proses secara hukum beberapa Kepala Dinas (Kadis) Rohul, diantaranya kepala dinas BMP dan Kadisdukcapil atas beberapa dugaan kasus penggelapan. "Sangat banyak pejabat Rohul yang terindikasi penggelepan, termasuk bupati dan wakil bupati," lanjutnya.

Selain perkara penggelepan miliaran dana pemerintahan, Bara Api juga meminta agar Kajati memeriksa dugaan KKN di SKPD provinsi Riau. "Ada kasus Bansos beasiswa, kasus pengadaan alat kesehatan di dinas kesehatan, penggelapan pengadaan dan pemasangan PJTUS di Distamben Riau, dan periksa pula Dirut RSUD Arifin Achmad," ujarnya dengan pengeras suara.

Selain tuntuan ini, massa Bara Api juga membacakan petikan lainnya atas kasus penggelapan yang melibatkan kepala dinas SKPD kota Pekanbaru, yang diduga ada KKN. Pantauan GoRiau.com, aksi massa ini mendapat pengawalan ketat pihak kejaksaan dan kepolisian sektor (Polsek) kota Pekanbaru.

Massa juga sempat berdialog dengan perwakilan kejaksaan, yang berjanji akan menyampaikan tuntutan ini kepada Kepala Kejaksaan Tinggi Riau. Usai itu Bara Api lalu membubarkan diri. Sempat terjadi tumpukan kendaraan akibat demonstrasi tersebut. (had)