PEKANBARU, GORIAU.COM - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman belum mendapat laporan dari instansi terkait bahwa rencana meliburkan para anak didik, terkhusus Sekolah Dasar (SD) di Pekanbaru, Sabtu (1/8/2015) besok.

"Saya belum mendapat laporan, nanti saya tanyakan kepada instansi yang terkait," kata Andi Rachman, Jumat (31/762015) di Pekanbaru.

Rencana meliburkan sekolah tersebut berangkat dari semakin pekatnya kabut asap yang mendera Riau dalam beberapa waktu belakangan. Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) masih belum menunjukkan kategori 'baik'.

Namun menurut Andi, kondisi kabut asap saat ini lebih baik dari tahun sebelumnya. "Ini jauh lebih baik dari 2014, dimana jarak pandang masih baik, begitu juga ketebalan asap," ujar Andi.

Dirinya akan memanggil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Riau serta Dinas Kesehatan Riau untuk menindaklanjuti masalah ini, apakah sekolah akan diliburkan atau tidak.

Dimana pada 2014 silam, Pemprov Riau harus mengambil kebijakan untuk meliburkan para peserta didik karena kualitas udara merata 'tidak sehat' bahkan masuk kategori 'berbahaya'.

Sebanyak 40 titik panas atau hotspot terpantau oleh satelit Terra dan Aqua dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru, Jumat (31/7/2015) pagi. Titik panas itu menyebar di 11 kabupaten/kota se Riau. Imbasnya, kota Pekanbaru sampai kini masih terpapar asap dengan status kualitas udara 'Tidak Sehat'.

Dampak kebakaran lahan dan hutan di Riau terus berlangsung. Hasil pengamatan BMKG, Jumat pagi, kota Pekanbaru dan Dumai terselimuti kabut asap. "Pekanbaru berasap dengan jarak pandang tiga kilometer, Dumai juga berasap, Pelalawan dan Rengat berstatus haze dengan jarak pandang dua kilometer," kata Kepala BMKG, Sugarin.

"Di Pekanbaru kualitas udara yang kita pantau sudah masuk dalam level 'Tidak Sehat'," sambung Sugarin.

Sedangkan pengamatan satelit Terra dan Aqua, di Riau ada 40 titik panas, diantaranya Pekanbaru satu titik panas. Rohil satu titik panas. Kampar, Rohul, Siak, Inhil dan Dumai dengan masing-masing dua titik panas. Bengkalis dan Kuansing empat titik panas. Pelalawan delapan titik panas. "Tertinggi di Inhu sebanyak 12 titik panas," lanjutnya.

Untuk titik api atau firespot terdeteksi sebanyak 19, dengan sebaran di Bengkalis, Siak dan Kampar sebanyak satu titik api. Dumai, Pelalawan dan Rohul masing-masing dua titik api. Kuansing tiga titik api dan di Inhu sebanyak tujuh titik api.***