PEKANBARU - Pernyataan mengejutkan datang dari PSSI terkait penyelenggaraan Turnamen Piala Jenderal Sudirman yang saat ini telah memasuki fase akhir babak penyisihan grup ini. Dari hasil monitoring yang dilakukan oleh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dalam perhelatan Piala Jenderal Sudirman ini diindikasikan adanya dugaan "Match Fixing" atau yang biasa disebut bola gajah.

PSSI selaku fedarasi sepakbola di Indonesia, tetap sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan sepakbola ditanah air, termasuk monitoring terhadap turnamen Piala Sudirman yang juga telah mendapat rekomendasi dari PSSI."Indikasi penyimpangan dan pengaturan hasil pertandingan dari beberapa klub disinyalir untuk kepentingan pihak ketiga. Dugaan "Match Fixing"di Piala Sudirman kita sudah kantongi bukti-bukti dan saksinya," kata Anggota Komite Etik PSSI Haryo Yuniarto Kepada GoRiau.com melaluai pesan elektronik, Jumat (27/11/2015) malam.

Dirinya juga mengaku dalam waktu dekat ini, PSSI secara resmi akan mengirim surat sekaligus berkoordinasi langsung dengan Panglima TNI dan Ketua Panita Penyelenggara Turnamen Piala Sudirman.

"Hal ini kita lakukan sebagai bentuk tanggung jawab PSSI selaku federasi sepakbola tanah air, dan PSSI adalah lembaga yang sah untuk menjaga kemurnian dan sportivitas penyelanggaran turnament Piala Sudirman yang membawa nama baik TNI," lanjut mantan ketua BOPI ini.

Menurut Haryo, Presiden PSSI Lanyala Mataliti, telah menugaskan Sekjen PSSI dan jajaran pengurus yang terkait dengan pertandingan dan Komite Etik PSSI untuk membantu Panglima TNI dan Ketua Penyelenggara, guna membersihkan oknum oknum yang terlibat dalam pengaturan pertandingan tersebut.

"Apakah tim tersebut nantinya akan melibatkan pihak Kepolisiaan, sepenuhnya tergantung dari hasil Koordinasi antara PSSI dengan Panglima TNI beserta Ketua Panitia penyelenggara," tukasnya.

Turnamen Piala Jenderal Sudirman sendiri diadakan untuk merayakan HUT ke-70 TNI yang juga melibatkan PSSI. Pada babak penyisihan direncanakan akan digelar di tiga Kota yakni Gianyar Bali, Malang dan Sidoarjo. Turnamen ini digelar mulai 14 November 2015 hingga 24 Januari 2016.

Adapun yang ditunjuk sebagai penyelenggara turnamen ini adalah Mahaka Sports and Entertainment. Mahaka sendiri telah menggelar iven tersebut dengan total peserta sebanyak 14 klub yang sebelumnya masuk di Indonesia Super League dan satu klub tambahan yakni PS TNI.

14 klub tersebut adalah Arema Cronus, Bali United, Persipasi Bandung Raya, Psm Makassar, Persib Bandung, Persija Jakarta, Persela Lamongan, Mitra Kukar, Persipura Jayapura, Sriwijaya FC, Persegres, Pusamania Borneo FC, Surabaya United, Semen Padang, dan PS TNI. ***