PEKANBARU - Senin (30/11/2015) dinihari, agenda sidang pleno II Kongres XXIX Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) 'jalan ditempat' dengan kembalinya penyampaian pandangan umum dan akhir terkait Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Pengurus Besar (PB) HMI Periode 2013-2015 oleh delegasi-delegasi cabang HMI.

Pantauan GoRiau.com di lapangan, agenda sidang pleno II memasuki laporan Majelis Pengawas dan Konsultasi (MPK) PB HMI. Namun agenda ini menuai protes dari peserta sidang yang meminta untuk kembali membuka forum penyampaian pandangan umum dan akhir atas LPJ PB HMI Periode 2013-2015.

Banyak delegasi cabang HMI yang merasa belum 'mengkritisi' LPJ PB HMI melalui pandangan umum mereka. Setelah terlibat aksi protes, akhirnya presidium sidang kembali membuka forum penyampaian pandangan.

Rata-rata delegasi cabang HMI bagian Indonesia Timur berkesempatan menyampaikan pandangan umum pada Senin dinihari ini. Terlepas pernyataan penerimaan ataupun penolakan atas LPJ PB HMI Periode 2013-2015, kader-kader HMI kembali menyoroti persoalan pemindahan sekretariat HMI.Bahkan, kader-kader ini pun meminta penjualan sekretariat HMI diusut hingga tuntas.

Salah satu diantaranya, HMI cabang Kendari juga mempertanyakan status kepemilikan sekretariat HMI yang baru. Mereka tidak ingin pemindahan 'simbol HMI' (sekretariat HMI) kembali terulang.

Untuk diketahui, Kongres XXIX HMI di Pekanbaru, Provinsi Riau, molor dari agenda sebelumnya, yakni 22-26 November 2015 diperpanjang hingga 29 November 2015. ***