PEKANBARU - Kepolisian Resor Kota Pekanbaru-Riau mencatat, sudah 15 kasus pecah kaca terjadi sejak Januari 2016 hingga sekarang. Untuk mengantisipasi meningkatnya kasus serupa, polisi bahkan membentuk tim khusus pemburu sindikat ini. Jika melawan, aparat takkan sungkan mengambil langkah tegas.

Hasil analisa sementara, sindikat pecah kaca ini tak begitu banyak di Pekanbaru. Polisi menduga kalau pelaku hanya beberapa kelompok saja, namun intens melakukan aksinya dengan sasaran acak. "Indikasinya ada sekitar dua sampai tiga kelompok," ujar Wakapolresta Pekanbaru, AKBP Sugeng Putut Wicaksono.

Putut yang ditemui di ruangannya Selasa (9/2/2016) sore menguraikan, kelompok pecah kaca ini ditenggarai tidak seterencana seperti kelompok-kelompok yang sudah ditangkap sebelumnya. Alasannya, kecenderungan kelompok baru ini dengan pola banyak beraksi, namun sedikit menghasilkan.

"Rata-rata sehari ada tiga kasus pecah kaca terjadi di Pekanbaru. Ini cenderung meningkat, namun hasil curiannya tak begitu besar. Setiap ada barang di mobil mereka sikat. Kalau sebelumnya, mereka selalu mengintai korban yang rata-rata selesai mengambil uang, jadi sekali beraksi nominalnya besar," beber Putut.

Putut memastikan kalau pihaknya sudah mengantongi siapa kelompok-kelompok tersebut. Bahkan Polresta juga telah membentuk tim khusus guna melacak keberadaan mereka yang kerap berpindah-pindah. "Mereka selalu mobile. Kesulitan lainnya, kasus pecah kaca ini minim saksi mata di lokasi," sebutnya.

Sasaran empuk kawanan ini adalah setiap kendaraan yang terparkir, dimana ada barang atau tas yang ditinggalkan di dalam mobil. "Jadi sebetulnya cara antisipasi kejahatan ini sangat mudah, yakni dengan tidak meninggalkan barang apapun di dalam mobil, meskipun itu barang yang tidak penting," tegasnya.

Alasannya, meski barang yang ditinggalkan tidak penting, setidaknya itu bisa memancing pelaku untuk beraksi. "Meski barangnya tidak berharga, setidaknya korban tetap mengalami kerugian seperti kaca mobil dipecah. Kadang-kadang yang diambil hanya buku dan surat. Makanya mereka beraksi lagi sampai dapat hasil yang besar," ujarnya.

"Kita juga minta agar juru parkir lebih waspada mengamati setiap kendaraan, karena kebanyakan pelaku menargetkan sasaran di lokasi parkir yang minim pengawasan. Kita juga minta agar setiap unit usaha untuk memasang CCTv di area parkir, sehingga bila ada kejadian, polisi dapat dengan cepat melacaknya," singkat Putut.

"Laporkan segera ke polisi jika anda mengalami kasus pecah kaca, agar kita bisa langsung melakukan penyelidikan sebelum mereka (pelaku) melarikan diri semakin jauh. Yang jelas kita optimalkan patroli dan pengejaran terhadap kelompok tersebut. Kalau ada perlawanan, kita akan ambil langkah tegas," tutupnya. ***