PEKANBARU - Pusat Studi Sosial Politik (Puspol) Indonesia melakukan riset terhadap masyarakat Pekanbaru menjelang Pemilihan Walikota (Pilwako) 2017. Hasilnya, masyarakat masih merindukan kepemimpinan Herman Abdulah.

Direktur Eksekutif Puspol Indonesia Ubeidilah mengatakan, riset yang dilakukan dari tanggal 18 Maret-5 April 2016 lalu, diikuti 1.077 responden dengan tingkat margin error 3 persen. Penelitian ini melibatkan responden dari 12 kecamatan.

Dari jumlah itu, kebanyakan responden menginginginkan sosok kepemimpinan yang baru di Pekanbaru. Dari beberapa nama dirilis, Irvan Herman mendapat sambutan 33 persen. Sementara incumbent Firdaus hanya berada pada posisi 26 persen. Disusul Ayat Cahyadi 18 persen, Erizal Muluk 6 persen dan Septina Primawati 5 persen.

Faktor melejitnya nama Irvan Herman menurut Direktur Eksekutif Puspol Indonesia, Ubeidilah Badrun, karena tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemimpin saat ini kurang. Masyarakat menilai pemerintahan masih seperti yang dulu.

"Argumentasi sebanyak 57 persen masyarakat menilai pembangunan Kota Pekanbaru sama saja dengan yang lalu. Kemudian 49 persen responden menginginkan tokoh baru," kata Ubeidilah pada press conference peta politik menjelang Pilwako Pekanbaru 2017 di RM Pondok Patin HM Yunus, Senin (2/4/2016).

Selain itu, ujarnya, naiknya sosok Irvan Herman juga tidak terlepas dari pengaruh Herman Abdullah selama dua periode menjadi Walikota dan istrinya yang sampai saat ini punya jaringan di kalangan masyarakat. "Terakhir adalah faktor etnis Melayu juga punya pengaruh terhadap responden," tuturnya.

Meski demikian, Firdaus masih unggul pada tingkat popularitas yang mencapai 27 persen. Disusul Ayat Cahyadi dan Septina Primawati 21 persen dan Erizal Muluk15 persen, Irvan Herman Abdullah 12 persen.

Beberapa nama lainnya yang cukup dikenal responden adalah Zulfan Hafiz (4 persen) serta Firdaus Ces, Ade Hartati Rahmat, Marheylin, Said Usman, Agus Sumarsono dan Taufik Arrakhman antara 2-3 persen. ***