PEKANBARU - Memasuki hari ketujuh, Kongres XXIX Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) rawan kericuhan. Sidang pleno II kongres ini pun berkonsentrasi 'menggodok' Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar (PB) HMI periode 2013-2015, M Arief Rosyid Hasan.

"Kongres masih dalam tahap sidang pleno II, kita bahas LPJ," ungkap Ketum Badan Koordinasi (Badko) HMI Riau-Kepri Munawir Mattareng kepada GoRiau.com, Sabtu (28/11/2015).

Berdasarkan infromasi yang berhasil dihimpun oleh GoRiau.com, suasana sidang pleno II sempat beberapa kali diwarnai kericuhan, mulai dari akibat belum disterilkannya forum sidang hingga munculnya isu penolakan LPJ terkait pemindahan sekretariat PB HMI yang menjadi bahasan sensitif.

"Jika ada ricuh di dalam forum, itu sudah hal yang biasa. Kami pasti persiapkan keamanan," jawab Munawir.

Rencananya forum sidang pleno II akan dibuka kembali pukul 10.00 WIB, Sabtu pagi.

Ada pun sembilan presidium terpilih dalam kongres XXIX HMI ialah Zulkarnain Bagaring (Badko Jabotabek), Adiman (Badko Jatim), Rio Saputra (Badko Sulselar) Herikos Setya (Badko DIY Jateng), Muhlis (Badko Papua), Mahmud Basir (Badko Banggai), M Rida (Badko Kalsel) Aang Widayanto (Badko Jabar), dan Bobi Irtiato (Badko Kepri).

Untuk diketahui, Kongres XXIX HMI awalnya dijadwalkan diselenggarakan selama 5 hari, yakni 22-26 November 2015. Akibat agenda kongres belum terselesaikan, kongres ini pun molor dan meminta perpanjangan waktu 3 hari hingga 29 November 2015. ***