PEKANBARU, GORIAU.COM - Polresta Pekanbaru memastikan kematian Mulyono (58) bukan diakibatkan samurai atau senjata tajam lainnya. Ia meninggal setelah terjatuh dari sepeda motor dan kepalanya membentur aspal.

"Berdasarkan hasil visum, tidak ada tanda-tanda kena senjata tajam. Korban meninggal karena bagian kepala terbentur ke aspal," ujar Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Robert H Watratan, SH, S.Sos, MH melalui Kasat Reskrim Kompol Hariwiyawan Harun, SIk, MIk kepada GoRiau.com, Senin (27/10/2014) siang.

Berdasarkan hasil olah TKP, lanjut Hari, korban sedang mengendarai sepeda motor dan langsung dihadang oleh empat orang pria. Para pelaku langsung menghentikan korban dan merebut jaketnya. "Karena sepeda motor masih jalan, korban terjatuh dan helm-nya terlepas," ujar Hari.

"Pelaku hanya merebut jaket dari korban," katanya. Dari keterangan keluarga, lanjut Hari, korban memiliki kebiasaan membawa uang dengan menyimpan di dalam jaket tersebut. Meski demikian, pihak keluarga tidak mengetahui berapa jumlah uang yang dibawa Mulyono.

"Keluarga korban mengatakan ada uang, tapi tak tahu berapa jumlahnya," kata Hari.

Untuk diketahui, Mulyono merupakan warga Jalan Kina, Kelurahan Tangkerang Utara Kecamatan Bukit Raya. Ia bekerja sebagai pemilik toko kelontong dan pagi ini ia berencana untuk mengantarkan uang ke Bank.

Usai peristiwa ini, polisi langsung melarikan korban ke Rumah Sakit Bhayangkara guna dilakukan visum. Dari hasil visum inilah, Hari menyatakan korban meninggal akibat benturan kepala ke aspal.

"Barusan saya telpon anggota disana, hasilnya karena benturan dengan aspal," tegas Hari. (san)