PEKANBARU, GORIAU.COM - Bersempena dengan memperingati hari ibu, Ikatan Mahasiswa Minang Rantau Riau bersatu menggelar seminar daerah dengan tema ''Eksistensi Bundo Kanduang Tempo Dulu dan Degradasi Perempuan Masa Kini''. Kegiatan dilaksanakan pada 28 Safar 1436 H bertepatan pada tanggal 21 Desember 2014 ini dibuka pada pukul 09.00 wib diadakan di Aula Bapelkes Kota Pekanbaru.

Ketua Umum Imamaru menyatakan bahwa tujuan kegiatan ini dilaksanakan adalah untuk mengembalikan nilai-nilai kearifan lokal dan juga mengedepankan posisi kaum ibu, karena dari ibu lah kita ada, dengan melihat problematika kekinian antara perempuan masa kini dengan perempuan tempo dulu dari segi moral.

Seminar daerah ini dihadiri oleh dua pembicara,yakni wartawan senior, H Makmur Hendrik dan Ketua Bundo Kanduang Minang Kabau Kota Bukittinggi Hj Erni S.Pd.

Erni menyampaikan bahwa kaum perempuan Minang kini perlu menggali budaya Minangkabau, hal ini sesuai dengan ungkapan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. Tugas menjaga adat istiadat ini bukanlah tugas para orang tua saja, namun kaum muda juga harus mengambil peran

Hal ini juga senada dengan pesan yang dituturkan oleh H.Makmur Hendrik, beliau berpesan agar kaum perempuan tidak menyerah dalam menghadapi tantangan kedepan apapun bentuknya, sebagaimana budaya ini harus dipertahakan dengan berbagai tantangan yang ditawarkan oleh globalisasi.

Kegiatan seminar daerah ini disambut positif oleh Zainudin yang merupakan salah satu dewan pendiri Imamaru, ia menyatakan bahwa gerakan gerakan kultural positif harus tetap konsisten dijalankan oleh pengurus Imamaru.

''Seminar daerah ini dihadiri oleh kalangan mahasiswa yang ada di Pekanbaru, yang dihadiri 120 orang, dengan tujuan sebagai bahan evaluasi bagi generasi perempuan dalam upaya meningkatkan kesadaran perempuan Minang terhadap keluhuran kodrat harkat martabat kedudukan dan peran kaum perempuan Minangkabau dalam upaya meningkatkan moral bangsa dengan mempedomani bundo Kansuang tempo dulu,'' ungkap Rona Fitria, Ketua Pelaksana. (rls)