PEKANBARU, GORIAU.COM - Akhir-akhir ini, pelecehan seksual pada anak-anak kembali terjadi di Kota Pekanbaru. Peristiwa tersebut tidak luput dari keteledoran orang terdekatnya, seperti keluarga. Seharusnya, keluarga bisa menjadi tempat teraman bagi remaja.

Seperti yang terjadi Sabtu (9/8/2014) lalu di Jalan Sutomo, dimana keluarga korban membiarkan orang asing untuk leluasa berada di rumah. Akibatnya, seorang remaja yang masih duduk di bangku SMP menjadi korban pelecehan.

"Sangat disayangkan, keluarga membiarkan orang asing lebih leluasa berada di rumahnya," ujar Astra Mulderiani selaku Kabid Pemberdayaan Peremupan Badan Pemberdayaan Perempuan, Masyarakat dan Keluarga Berencana (BPPMKB) Kota Pekanbaru kepada GoRiau.com, Rabu (13/8/2014).

Seharusnya, orang tua atau keluarga tidak membiarkan orang asing yang berada di rumah. Apalagi, mempersilahkan orang asing untuk menggunakan fasilitas yang ada. "Ini tidak, keluarga mempersilahkan orang asing untuk tidur di kamar," kesal Astra.

"Untuk kedepannya, kami berharap para orang tua agar berhati-hati dengan orang lain, baik orang terdekat, maupun orang asing," harap Astra.

Astra menuturkan, pelecehan seksual yang dialami anak-anak tidak hanya dilakukan oleh orang asing, seperti kasus diatas. Tidak jarang, pelaku pelecahan seksual juga dilakukan orang terdekat, seperti pamannya, ayah tirinya.

BPPMKB sendiri, lanjut Astra, telah melakukan sosialisasi pencegahan terjadi pelecehan seksual untuk remaja putri. Kegiatan tersebut dipusatkan di kecamatan-kecamatan yang ada di Pekanbaru. "Kegiatan sosialisasi rutin kami lakukan, untuk mencegah terjadinya hak yang tak diinginkan," tegasnya.

"Untuk tahun ini, sudah enam kecamatan yang kami beri sosialisasi. Targetnya, tahun ini semuanya sudah terlaksana, sehingga masyarakat lebih berhati-hati," urai Astra.(san)