PEKANBARU, GORIAU.COM - Walikota Pekanbaru sedikit kesal dengan ulah para demosntran yang tidak beretika dalam menyampaikan aspirasi. Pasalnya, para orator sudah mengenyampingkan nilai-nilai budaya dan agama di Kota Bertuah ini. Rasa kekesalan itu langsung disampaikan Firdaus kepada orator di depan massanya yang sebagian besar Pedagang Kaki Lima (PKL) Simpang Arengka.

"Anda siapa?" tanya Firdaus, saat menjumpai PKL di pintu keluar Kantor Walikota Pekanbaru, Rabu (29/10/2014). Sebelumnya, Firdaus meminta Satpol PP yang berjaga membuka pagar yang dikunci. Setelah itu, keluar dan berbaur dengan demonstran. Firdaus dengan santai berdialog dengan PKL.

"Saya Andri Yulan, koordinator aksi," ujar salah seorang dari pendemo.

"Apakah anda pedagang?" tanya Firdaus kembali.

"Tidak, Pak. Saya mantan Presiden Mahasiswa Unri yang peduli dengan PKL," jawab pria yang mengaku Andri Yulan.

Mendengar hal itu, Firdaus langsung menyinggung etika para demonstrasi dalam menyampaikan pendapat. "Anda-anda ini kan kaum intelektual, pasti paham etika dalam menyampaikan pendapat," lanjut Firdaus.

"Kalau berteriak-teriak seperti ini kan capek, coba kita diskusi di dalam sebelum turun. Dengan demikian, tahu duduk persoalannya," lanjut Walikota.

Wajar saja Firdaus kesal dengan para orator ini, selain bukan PKL, mereka juga melakukan penghinaan terhadap walikota. Dimana, mereka menyebut Firdaus dengan nama hewan bernajis.

"Firdaus an*ing, Firdaus an*ing," ujar orator sambil diikuti oleh anggotanya. Sebutan itu menjadi yel-yel demonstran sebelum ditemui Walikota. (san)