PEKANBARU - Aksi penolakan ratusan massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) atas Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Pengurus Besar (PB) HMI Periode 2013-2015, pecah ketika sidang pleno II sedang berlangsung, Senin (30/11/2015) dinihari. Alhasil, sidang pleno II kongres HMI kembali ricuh.

Ratusan massa HMI berorasi menggunakan toa menyuarakan penolakan LPJ memasuki forum sidang. Massa HMI menilai ada kecacatan terhadap pemindahan sekretariat HMI dari Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, ke Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan. Mereka juga menilai tidak ada transparasi dana terkait penjualan sekretariat HMI tersebut.

"Tidak ada transparasi dana penjualan sekretariat HMI," ungkap Ketua HMI cabang Jakarta Selatan, Abdul Azis Fadirubun kepada GoRiau.com, Senin dinihari.

Selain itu, kata Abdul, penolakan LPJ ini juga dilatarbelakangi dana hibah tiap bulan yang seharusnya menjadi dana bantuan untuk kaderisasi ke cabang-cabang HMI tidak terealisasi.

"Bahkan dana bantuan untuk kaderisasi ke cabang-cabang selama dua periode ini tak sampai kepada kami," imbuh Abdul.

Hingga berita ini diturunkan pukul 01.55 WIB, sidang pleno II Kongres XXIX HMI kembali ditunda hingga waktu yang tidak ditentukan. Presidium sidang pun tampak meninggalkan forum sidang yang saat ini tengah diduduki massa HMI yang terus menyuarakan penolakan LPJ PB HMI periode 2013-2015. ***