PEKANBARU - Seorang penjual minuman ringan keliling yang mangkal di kawasan Purna MTQ, Pekanbaru, Provinsi Riau, dibuat kesal oleh tingkah rombongan liar (Romli) peserta kongres HMI. Pasalnya sepele, gara-gara beberapa orang peserta tak bayar setelah beli jajanan.

Sipenjual ini pun kesal, ia langsung mengambil parang dari dalam kios berjalan miliknya, dan menggertak beberapa orang tersebut, agar mereka mau membayar apa-apa yang mereka ambil. "Totalnya Rp150 ribu. Abis ambil-ambil, eh main pergi aja," ungkap si penjual yang biasa dipanggil Dedi.

Tak pelak, gerombolan pemuda ini langsung kecut. Segera mereka merogoh kocek dan membayar nominal belanja itu. "Dia kira ndak pakai modal. Kalau mau bagak-bagak ayok sama aku. Biar kusabet lehernya sama parang ini," kesal Dedi saat diwawancarai GoRiau.com, Minggu (22/11/2015) sore.

Adapun kawasan Purna MTQ cukup ramai, dengan kehadiran rombongan massa HMI 'yang terbuang' itu. Sebagian mereka ditempatkan di sini (Purna MTQ), ada juga di Gelanggang Remaja dan lainnya dibeberapa hotel di kota Bertuah. Hanya dalam 2 hari saja, massa Romli HMI ini cukup bikin polisi kerepotan.

Kenapa tidak, mulai dari aksi blokir jalan Jenderal Sudirman, pengrusakan halte dan fasilitas Gelanggang Remaja, hingga pengrusakan mobil Lalu Lintas yang sedang mengantarkan nasi untuk para rombongan tersebut. Tentunya, sikap itu menuai kecaman keras warga Pekanbaru. ***