PEKANBARU, GOORIAU.COM - Tindakan seorang kepala desa di Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Akmal, yang sebelumnya menganiaya korban laka lantas akhirnya berbuah malapetaka baginya. Dia yang sebelumnya sempat mengaku polisi kemudian dihajar massa hingga mengakibatkan kepalanya retak dan terpaksa harus menjalani operasi di rumah sakit.

"Kasusnya tetap berjalan, sementara kadesnya masih menjalani perawatan di rumah sakit," kata Kepala Polisi Sektor (Kapolsek) Tampan, Kompol Suparman kepada pers lewat sambungan telepon, Minggu (20/4).Akmal sebelumnya mengalami babak belur setelah dihajar massa yang marah akibat ulahnya yang bertindak arogan degan memukuli seorang warga yang jadi korban kecelakaan lalu lintas di Kota Pekanbaru. "Awalnya dia mengaku anggota polisi, tapi setelah diinterogasi ternyata yang bersangkutan hanya kepala desa," kata Suparman.Informasi warga menyebutkan, kasus tersebut bermula saat mobil jenis Toyota Avanza yang dikendarai Akmal bertabrakan dengan sepeda motor di Jalan HR Subrantas, Pekanbaru pada pekan lalu, malam sekitar pukul 23.30 WIB. "Bukan menolong pengendara motor yang ditabraknya, dia (Akmal) yang berbadan tinggi besar justru memukuli korban di depan umum," kata saksi.Ketika itu, demikian saksi, sejumlah warga sekitar berusaha untuk melerai perkelahian, namun pelaku malah balik mengancam dengan mengaku-ngaku sebagai anggota polisi."Waktu itu dia memang tidak bawa pistol, tapi mengancam warga; 'nanti saya tembak'," kata saksi menirukan pernyataan pelaku.Namun warga yang terlanjur emosi, kata dia, kemudian mengambil tindakan dengan menyerang pelaku, sementara korban tabrakan yang dihajar Akmal dilarikan oleh warga ke rumah sakit terdekat.Sejumlah warga kemudian melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian yang akhirnya menahan palaku di Mapolsek Tampan. "Kami sempat menahan yang bersangkutan selama satu kali 24 jam sebelum akhirnya kami rujuk ke rumah sakit swasta untuk menjalani perawatan. Ternyata kepalanya itu retak mungkin terkena hantaman benda tumpul," katanya. (fzr)