PEKANBARU, GORIAU.COM - Pedagang Kaki Lima (PKL) Pasar Arengka tetap menolak untuk direlokasi ke tempat yang sudah disiapkan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru. Jika, penggusuran tetap dilaksanakan oleh tim yustisi, mereka akan melakukan perlawanan.

"Akan ada pertumpahan darah," ujar Ketua Asosiasi PKL Pasar Arengka, Ariyanto saat berunjuk rasa di halaman Kantor Walikota Pekanbaru, Rabu (29/10/2014). Dengan pengeras suara, Ariyanto meminta anggotanya untuk mempersenjatai diri dengan senjata tajam.

"Kalau mereka datang, ibu-ibu tolong siapkan pisau, paku atau sejenisnya," ujarnya. Pasalnya, rencana relokasi yang dilakukan Pemko Pekanbaru sangat merugikan pedagang.

"Kami hanya mencari makan, untuk biaya hidup dan bayar utang," katanya.

Selain itu, PKL Pasar Arengka menagih janji Firdaus saat kampanye dulu. Dimana, Firdaus berjanji akan membentuk koperasi untuk PKL Arengka. "Mana janji tersebut," katanya.

"Dulu dia mengemis-ngemis sama kita untuk dipilih. Kitalah orang yang mendukung dia untuk menjadi walikota. Bahkan kita rela berdarah-darah membelanya saat Pilkada. Sekarang, dia menindas kita," lanjut Ariyanto.

Padahal, Walikota Pekanbaru sudah menegaskan tidak akan ada penggusuran, tapi hanya penggeseran. Pasalnya, PKL saat ini berjualan di Daerah Milik Jalan (DMJ) dan ini jelas menganggu ketertiban umum. Meski sudah disampaikan, pedagang tetap menolak hal tersebut.

"Jika memang ingin menggusur, gusur semuanya. Jangan hanya kami saja," katanya. (san)