PEKANBARU, GORIAU.COM - Walikota Pekanbaru Firdaus ST MT menegaskan bahwa Al-Quran adalah sumber segala ilmu pengetahuan, baik tradisional maupun modern,  karena para ahli ilmu pengetahuan baik fisika, teknokrat, kesehatan, sampai pada   ilmu kimia, semua daigali dari kandungan Alquran.

Para ilmuan dan ahli pengetahuan saat ini memakai dan mengembangkan hasil temuan dan kajian para ahli dan ulama Islam masa lalu seperti bidang kesehatan dengan tokohnya Ibnu Sina, Matematika dengan tokohnya Aljabar.

Karena itu, lanjut Walikota, sangatlah rugi bila umat  Islam tidak memahami kandungan Alquran dan lebih celaka lagi kalau generasi muda Islam tidak bisa membaca Alquran sebagai pedoman hidup ini.

Hal itu diungkapkan Walikota saat menyampaikan pengarahan pada acara Khatam Alquran murid SMP 20 Pekanbaru, Kamis (24/4/2014) yang dihadiri oleh Kadisdik Prof Zulfadil, DR H Mawardi Saleh, para kepala sekolah, Camat dan Lurah, serta ratusan orang tua wali murid dan sekitar seribu orang siswa.

Walikota menyebutkan, atas berbagai pertimbangan persebut maka pemerintah secara Nasional menerapkan sekolah mengaji. Tujuannya untuk membekali  murid-murid sekolah dengan bekal iman dan mental yang kuat menghadapi era globalisasi yang semakin kompetitif dan keterbukaan informasi.

"Sekolah mengaji  bukan sekedar untuk memberantas buta aksara Alquran, tetapi untuk menanamkan ketaqwaan kepada generasi muda.  Beajar agama dan Alquran adalah kecerdasan spiritual, sedangkan belajar pengetahuan umum adalah kecerdasan intelektual , semakin tinggi pendidikan seseorang maka harus semakin tinggi pula ketaatannya dalam menjalankan ajaran agama,'' ulas Walikota.

"Saya sangat berbahagia dan memberikan apersiasi kepada Dinas Pendidikan dan khsusunya Kepala Sekolah dan seluruh majleis guru dan anak-anak kami di SMP 20 ini yang sudah sangat aktif menerapkan program sekolah mengaji sehingga kami dapat catatan 1.038 orang siswa di SMP ini sudah bisa membaca Alquran, bahkan saat ini kita menghafiri Khatam Alquran anak-anak kita yang sudah lancar membaca Alquran" ujar Walikota.

Karena itu menurut Walikota, untuk mendukung tingkat pemahaman mengaji Alquran bagi siswa disekolah, Walikota meminta agar mata pelajaran mengaji dijadikan muatan lokal atau salah satu bidang mata pelajaran.

"Dan kepada Kepala Dinas Pendidikan saya intstruksikan untuk mengajukan anggaran pengadaan Alquran berterjemah dalam APBDP 2014 ini agar anak-anak kita tidak hanya belajar membaca Alquran tetapi juga memahami kandungan Alquran,'' ujar Walikota.

Sebelumnya  Kepala Dinas Pendidikan Prof Zulfadil dan Kepala SMP 20 Nurabiti menyampaikan bahwa kegiatan sekolah mengaji dilaksanakan  setiap hari selama 45 menit yang dimulai sejak jam 07.15 Wib hingga jam 08.00 WIB.

"Khusus anak-anak yang belum bisa membaca Alquran diajari secara khusus oleh para guru agama dengan menempatkan mereka di Mushallah, dan Alhamdulillah sekaranag seluruh anak-anak kita sudah bisa membaca Alquran, bahkan sebagiannya lagi yang kita khatam saat ini mereka sudah hapal juz 30,'' ujar Nurbaiti.(rls)