PEKANBARU, GORIAU.COM - Titik panas atau hotspot kembali meningkat tajam. Hasil pantauan Minggu (26/7/2015) pagi, satelit mendeteksi 122 hotspot yang tersebar di 10 daerah di Riau, dimana Pelalawan jadi lokasi terparah terjadinya kebakaran lahan dan hutan (Karlahut). Sedangkan di Pekanbaru, kabut asap sudah menganggu jarak pandang.

Satelit Terra dan Aqua dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru, Minggu pagi menguraikan, 122 titik panas ini diantaranya dua hotspot di Rohul, empat hotspot di Kuansing, lima hotspot masing-masing di Rohil dan Siak, tujuh hotspot di Dumai.

Selanjutnya ada delapan hotspot di Inhil, 14 hotspot di Inhu, 16 hotspot di Kampar, 17 hotspot di Bengkalis, dan terbanyak terdapat di kabupaten Pelalawan yakni 44 hotspot (titik panas,red). "Untuk total hotspot keseluruhan di Sumatera ada 308," ujar Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin, Minggu (26/7/2015) pagi.

Sedangkan untuk titik api (firespot), satelit Terra dan Aqua menemukan 71 firespot dengan sebaran di Rohul satu titik. Siak dan Kuansing masing-masing dua titik. Rohil empat titik. Lalu Kampar, Dumai dan Inhil dengan masing-masing lima titik. Inhu sembilan titik. Bengkalis 11 titik, dan terbantak di Pelalawan 27 titik.

"Akibat kebakaran lahan dan hutan ini, kota Pekanbaru sampai pagi ini masih terselimuti kabut asap dengan jarak pandang hanya satu kilometer. Sementara kota lain seperti Dumai, Pelalawan dan Rengat, jarak pandang cuma tiga kilometer (haze)," tukas Sugarian.

Menurut pengamatan BMKG, secara umum kondisi cuaca di wilayah Riau masih akan cerah berawan, dengan disertai munculnya kabut asap tipis pada pagi dan malam hari. (had)