PEKANBARU - Hanya karena kesal diputusin oleh sang kekasih, seorang remaja pengangguran di Pekanbaru-Riau berinisial M (19), tega membalasnya dengan menodai kesucian sang pacar. Sepulangnya doi dari sekolah, M lalu menggiringnya ke hotel dan memaksa si pacar berhubungan intim.

Kisah yang diperbuat M sepertinya bisa dijadikan pelajaran bagi setiap wanita yang tengah dimasuk asmara, khususnya kaum ABG (anak baru gede). Meski sudah kenal lama, bukan jaminan si pacar tidak melakukan perbuatan asusila. Modusnya juga beragam, mulai dari cara 'halus' hingga memaksa.

Diwawancarai di Mapolresta Pekanbaru, Jumat (5/2/2016), M mengurai kisah terlarang itu. M sudah saling kenal dengan kekasihnya, sebut saja Bunga sejak 2013 lalu. Satu tahun setelahnya, M dan Bunga pun jadian. Selama itu, pemuda ini mengaku tidak pernah berbuat macam-macam.

Dua tahun berjalan, hubungan antara M dan kekasihnya yang masih berstatus pelajar itupun kandas. M sempat berusaha keras minta balik, tetapi Bunga menolak. Kekecewaan inilah yang akhirnya mendorong pelaku untuk mengatur siasat buruk, yakni melakukan 'balas dendam'.

Ia pun menghubungi Bunga dengan alasan ingin bertemu. Setelah sepakat, M lalu menjemput mantan pacarnya ini pulang sekolah. Alasannya, ingin membahas hubungan asmara mereka yang kandas di tengah jalan. Dia ajak Bunga berkeliling, hingga malam pun menjelang.

Disanalah akal gelap M muncul. Ia giring Bunga kesebuah hotel di Jalan Nangka. M membujuk korban agar mau ikut, dengan alasan masih ingin cerita banyak menyoal hubungan mereka. Tanpa curiga Bunga pun setuju. "Awalnya tak ada niat untuk gitu-gituan," akui M, Jumat (5/2/2016) siang.

Lantaran hanya berdua-duaan, hasrat M pun muncul seketika itu. Dia merayu si pacar untuk mau menemaninya sampai pagi di hotel. Lalu M mengajak korbannya berhubungan intim. "Tak sampai ML, cuma dikit-dikit aja. Saya nggak maksa," sebut pelaku dengan wajah tertunduk.

Singkat cerita, keesokan harinya, tanpa rasa bersalah M lalu mengantarkan Bunga pulang. Saat itu orangtua korban sudah sangat khawatir lantaran anak gadisnya tak juga kunjung pulang. "Pas di rumah (pacar), saya bilang ke Ortunya kalau saya akan tanggung jawab, tapi mereka tak terima," kisahnya.

Walhasil, orangtua korban yang kesal anaknya dibawa kabur dan dinodai akhirnya membawa M ke Mapolresta Pekanbaru, untuk diberi hukuman setimpal. "Jadi yang bersangkutan diduga melakukan paksaan (untuk hubungan intim, red) kepada korban. Pengakuannya baru sekali," kata Kasat Reskrim, Kompol Bimo Ariyanto. ***