PEKANBARU, GORIAU.COM - Ada-ada saja ulah pemerintah sekarang. Bukannya bekerja untuk rakyatnya yang sudah ''sekarat'' karena menghirup kabut asap pekat selama dua bulan lebih di Provinsi Riau, tapi malah ''menaruh gengsi'' yang teramat tinggi untuk meminta bantuan. Hal ini tergambar dari adanya rencana mengadakan pertemuan antara Forum Komunikasi Pemerintah Daerah (Forkompinda), Polres, Dandim dengan Pemuda Muhammadiyah Riau yang akan menjumpai PM Malaysia untuk meminta bantuan.

Informasi yang dihimpun GoRiau.com, Rabu (30/9/2015) malam ini, ada undangan untuk menghadiri pertemuan dengan Forkompinda di Polresta Pekanbaru. Acaranya membicarakan persoalan kabut asap dengan fokus topik soal meminta bantuan Malaysia untuk membantu mengatasi kabut asap di Riau. Besar kemungkinan, pemerintah merasa malu jika harus meminta bantuan negara tetangga.

Sementara itu, Ketua Pemuda Muhammadiyah Riau, Jon Hendri Hasan saat dikonfirmasi GoRiau.com mengakui mendapat undangan untuk pertemuan di Mapolresta Pekanbaru, hanya saja dia tak tahu apakah itu akan melarang meminta bantuan Malaysia atau hanya membicarakan teknis agar mendapat bantuan negeri jiran tersebut.

''Iya, sudah dikasih tahu, pertemuannya besok pagi jam 09.00 WIB di Mapolresta Pekanbaru dan yang hadir Forkompinda bersama Ketua Pemuda Muhammadiyah Riau terkait rencana keberangkatan Pemuda Muhammadiyah ke Malaysia untuk menemui PM Najib Tun Razak. Kalau tak salah yang hadir nantinya adalah Ketua DPRD Pekanbaru, Kapolresta, Dandim, Asisten Walikota, Kesbangpol Pekanbaru,'' ujarnya.

Dikatakan, pihaknya tidak bisa menduga apakah itu untuk meminta Pemuda Muhammadiyah untuk tidak meminta bantuan Malaysia, atau tidak. Karena dalam undangan cuma akan membicarakan rencana keberangkatan Pemuda Muhammadiyah ke Malaysia untuk bertemu Perdana Menteri Malaysia Dato' Sri Haji Mohammad Najib bin Tun Haji Razak di Kuala Lumpur, Malaysia, serta pimpinan Bomba dan Penyelamat Malaysia.

''Kalau melarang, sepertinya tidak. Karena Wapres Yusuf Kalla sendiri sudah mengizinkan mencari bantuan luar negeri untuk mengatasi asap karena kita sudah tidak sanggup. Kami hanya meluruskan niat pemerintah untuk mencari bantuan luar negeri. Intinya bagaimana rakyat Riau bisa selamat dari bencana kabut asap ini,'' tutupnya. ***