PEKANBARU, GORIAU.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat, nilai ekspor Riau pada bulan Maret 2015 naik dibanding ekspor bulan Februari 2015, yaitu sebesar 15,15 persen. Namun, secara kumulatif nilai ekspor Januari-Maret 2015 turun dibanding periode yang sama tahun 2014.

"Nilai ekspor Riau berdasarkan harga Free On Board pada bulan Maret 2015 mencapai USD 1,39 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 15,15 persen dibanding ekspor bulan Februari 2015 sebesar USD 1,21 miliar," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Riau, Zulkifli SM SSi, belum lama ini.

Secara kumulatif, lanjutnya, nilai ekspor Januari-Maret 2015 sebesar USD 3,86 miliar atau turun sebesar 11,66 persen dibanding periode yang sama tahun 2014 yang besarnya USD 4,37 miliar. Ekspor Migas Riai pada Bulan Maret 2015, mencapai USD 494,29 juta atau naik 25,81 persen dibanding ekspor migas bulan sebelumnya yang mencapai US$ 392,90 juta. Namun selama Januari-Maret 2015, ekspor migas sebesar USD 1,26 miliar atau turun sebesar 8,56 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai USD 1,38 miliar," jelas Zulkifli.

Sementara untuk ekspor non migas Bulan Maret 2015 mencapai USD 898,81 juta atau naik 10,02 persen dibanding ekspor non migas bulan Februari 2015 sebesar USD 816,92 juta. Adapun ekspor non migas periode Januari-Maret 2015 sebesar USD 2,60 miliar atau turun 13,10 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar USD 2,99 miliar.

"Selama periode Januari-Maret 2015, ekspor non migas didominasi oleh lemak dan minyak hewan/nabati sebesar USD 1,66 miliar atau 64,02 persen, bubur kayu (pulp) USD 331,87 juta atau 12,78 persen, kertas dan karton USD 313,42 juta atau 12,07 persen, dan berbagai produk kimia USD 134,13 juta atau 5,17 persen. Kontribusi keempatnya mencapai 94,0 persen dari total ekspor non migas Riau," ungkap Zulkifli.

Selama periode Januari-Maret 2015, ekspor non migas paling tinggi adalah negara tujuan Tiongkok, yaitu sebesar USD 393,66 juta (15,16 persen). Selanjutnya adalah Negara India sebesar USD 327,19 juta (12,60 persen), Mesir USD 159,52 juta (6,14 persen), Amerika Serikat USD 141,01 juta (5,43 persen), dan Malaysia USD 140,52 juta (5,41 persen), dan dengan kontribusi kelimanya mencapai 44,76 persen terhadap keseluruhan ekspor non migas.

"Ekspor yang berdasarkan sektor, kenaikan terbesar ada pada ekspor sektor pertanian. Selama Januari-Maret 2015, sektor ini mengalami kenaikan sebesar 114,58 persen. Sedangkan sektor industri serta sektor pertambangan dan lainnya mengalami penurunan masing-masing sebesar 12,94 persen dan 86,64 persen dibanding periode yang sama tahun 2014," pungkas Zulkifli.(wdu)