PEKANBARU, GORIAU.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau menyebut bahwa kabut asap yang menyebar di Riau, merupakan kiriman dari Provinsi Jambi dan Sumsel, ditambah asap hasil kebakaran lahan dan hutan di Riau. BPBD sudah mengerahkan tiga helikopter untuk bom air ke sumber api.


"Sudah kita kerahkan tiga helikopter pagi ini untuk pemadaman di Inhu dan Pelalawan. Tiga Heli itu diantaranya Sikorski, Kamov dan MI-171. Selain itu BPBD yang tergabung dalam tim darat juga telah meluncur ke titik koordinat api," sebut Kepala BPBD Riau, Edward Sanger, Senin (31/8/2015) siang.


Dua kawasan ini jadi prioritas penanganan bom air lantaran terdapat titik panas dan titik api yang cukup banyak. Selain itu, Pelalawan dan Inhu cukup dekat dengan Pekanbaru, yang dikhawatirkan kabut asapnya bisa menganggu penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II.


Edward melanjutkan, sebagian kota di Riau terpapar asap hasil kiriman dari beberapa provinsi tetangga, diantaranya Sumsel dan Jambi. "Bisa kita lihat, kalau asapnya perih dan membuat sesak itu berarti asap dari kebakaran lahan di Riau, kalau asap kiriman ya seperti ini," urainya.


Adapun hasil pengamatan citra satelit Terra dan Aqua dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, Senin pagi tadi mencatat sebanyak 759 titik panas di Sumatera, yang didominasi oleh Jambi 250 titik panas, Sumsel 247 titik panas, dan Riau 164 titik panas. (Had)