PEKANBARU- Sekitar seratus orang pria dan wanita berusia kisaran 45-47 tahun berkumpul di salah ruang di Hotel Dian Graha, Pekanbaru, Riau, Minggu (22/5/2016) siang. Mereka adalah alumni SMA Handayani Pekanbaru angkatan tahun 1986 yang sengaja bertemu untuk melepas kerinduan setelah hampir 27 tahun menyelesaikan pendidikan di sekolah yang terletak di Jalan Sukaterus tersebut.

Acara temu kangen itu dijadwalkan dimulai pukul 11.00 WIB, namun sebelum pukul 11.00, puluhan alumni SMA Handayani angkatan 1986 sudah mengalir ke tempat acara, karena mereka memang sudah tak sabar lagi untuk bisa melihat bentuk wajah dan porsi tubuh teman-temannya yang sudah puluhan tahun tak bertemu.

Berbagai reaksi mereka tunjukkan saat pertama bertemu. Ada yang saling berpelukan, berangkulan, saling menunjuk karena sama-sama lupa, saling memukul karena saking senangnya dan ekspresi lainnya. Bahkan ada yang tak kuasa menahan lelehan air matanya, karena saking bahagia dan haru. Bertemu dengan seratus teman satu sekolah dan satu angkatan sekaligus, setelah putus komunikasi selama puluhan tahun, jelas bagaikan mimpi yang menjadi kenyataan. Itulah yang dirasakan alumni siswa SMA Handayani angkatan 1986 yang hadir pada acara reuni tersebut.

Kerinduan mendalam telah menuntun mereka datang ke acara reunian itu. Mereka yang hadir tidak hanya yang berdomisili di Kota Pekanbaru, namun juga dari berbagai kabupaten dan kota di Riau. Bahkan ada yang dari luar Riau, seperti dari Blitar, Bengkulu, Batam, Padang dan daerah lainnya. Profesi mereka pun bermacam-macam, ada yang jadi guru, dosen, jurnalis, PNS, polisi, pegawai swasta, kontraktor, pengusaha, pedagang, petani, wiraswasta dan lain-lain.

Banyak yang sudah saling lupa. Maklum, wajah dan ukuran tubuh sudah berubah. Selain itu, yang perempuan, nyaris seluruhnya sudah memakai hijab. Beruntung, salah seorang panitia, Dewi Purbarini, membantu memperkenalkan kembali satu persatu sekaligus menampilkan fotonya di layar. Bagi yang namanya disebut Dewi, diminta berdiri, sehingga semuanya bisa mengenalnya lagi.

Sejumlah guru SMA Handayani yang hadir pada acara itu juga tak mampu menahan keharuannya. Kepala SMA Handayani, Dasri, SPd MM, yang dulu mengajarkan mereka pelajaran Kimia, bahkan tak kuasa menahan linangan air matanya saat diminta memberikan sambutan. "Saya sangat bahagia dan terharu karena meskipun sudah 27 tahun kalian meninggalkan SMA Handayani, namun selalu teringat kepada para guru yang pernah mengajar kalian dulunya. Semoga semuanya makin sukses dan makin bermanfaat bagi banyak orang,'' kata Dasri.

''Mungkin saat kalian sekolah di SMA Handayani dulunya, ada kata dan tindakan saya yang membuat kalian kecewa atau tersinggung, saya harapkan kalian ikhlas memaafkannya,'' sambung Dasri, sambil mengusap air mata keharuan.

Ya, Dasri memang salah satu guru muda di SMA Handayani pada tahun 1986 hingga 1989. Dasri tidak hanya mengajar ketika itu, namun juga rajin membina dan mendampingi siswa dalam berbagai kegiatan ekstra kurikuler, seperti Pramuka, pencinta alam dan lainnya. Bahkan Dasri pernah mendampingi siswanya mendaki Gunung Singgalang di Sumatera Barat. ''Sulit sekali mencari guru seperti Pak Dasri itu. Beliau sebagai guru sekaligus sebagai teman bagi siswanya,'' kenang salah seorang alumni SMA Handayani yang ikut mendaki Gunung Singgalang dulunya.

Ketua Panitia Reuni SMA Handayani Angkatan 1986 Septo Nugroho, dalam sambutannya mengatakan, gagasan reuni ini muncul karena kerinduan untuk menatap kembali wajah kawan-kawan dan mengetahui kondisinya saat ini setelah 27 tahun berpisah.

"Alhamdulillah niat baik kita terkabul, sehingga hari ini kita bisa berkumpul bersama-sama. Mudah-mudahan pertemuan ini makin meningkatkan jalinan silaturahmi kita ke depan," kata Septo.

Septo berterima kasih kepada teman-temannya, terutama yang datang dari luar Riau, yang harus meninggalkan pekerjaan dan mengeluarkan biaya besar untuk menghadiri acara reuni tersebut. Menurut Septo, lebih separuh, dari sekitar 180 orang alumni SMA Handayani angkatan 1986, hadir pada reuni itu.

''Terima kasih juga kepada Pak Dasri, Kak Len dan rombongan yang telah berkenan menghadiri acara reuni ini. Kami wajib berterima kasih kepada Pak Dasri dan guru SMA Handayani lainnya, sebab kami bisa seperti saat karena beruntung dulunya pernah menjadi muridnya Pak Dasri dan bapak ibu guru lainnya di SMA Handayani,'' lanjut Septo.

Sementara Eko Faisal, mewakili teman-temannya, mengucapkan terima kasih kepada panitia yang telah bekerja keras untuk menyelenggarakan reuni ini. Eko berharap, reuni ini semakin meningkatkan persaudaraan, sehingga bisa saling membantu satu sama lain nantinya.

Sebelum ditutup, para alumni SMA Handayani angkatan 1986 tersebut bernyanyi dan berjoget bersama. Sepertinya, mereka membayangkan saat-saat masih SMA dulu, padahal beberapa tahun lagi usia mereka akan memasuki setengah abad. ''Karena berkumpul lagi dengan teman-teman SMA, rasanya kita ni masih SMA saja. Padahal, sebagian besar dari kita ni, anaknya sudah pada SMA, bahkan ada yang sudah kuliah,'' celutuk salah seorang alumni SMA Handayani sambil tersenyum, saat menyaksikan teman-temannya bernyanyi dan berjoget.

Di ujung acara, para alumni SMA Handayani angkatan 1986 menyanyikan lagu ''Kapan-kapan'' sambil bersalam-salaman. Dengan berakhirnya lantunan lagu tersebut, maka berakhirlah acara temu kangen alumni SMA Handayani angkatan 1986.***