PEKANBARU, GORIAU.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau terus menggiatkan promosi untuk potensi destinasi-destinasi wisata ke belahan dunia. Namun bukan hal yang mudah untuk mempromosikan semua potensi yang ada secara cepat, butuh waktu yang cukup banyak untuk menggarap seluruhnya.

Sejauh ini, promosi masih dilakukan untuk destinasi-destinasi wisata yang telah layak dan mapan dijual. Seperti Bakar Tongkang (Rohil), Pacu Jalur (Kuansing), Balimau Kasai (Kampar), Bono (Pelalawan) dan lainnya.

Sementara untuk Wisata Konservasi, sejauh ini belum bisa dimaksimalkan. Seperti pulau, pantai, air terjun dan lainnya. Terdata sebanyak 20 air terjun yang ada di Riau dan dinilai bisa dijual.

"Ada 20 air terjun yang kita (Riau, red) miliki, namun belum diketahui secara keseluruhan," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Riau, Fahmizal Usman, di Pekanbaru, Senin (27/7/2015).

Menurutnya, destinasi wisata konservasi ini dianggap masih menjadi daya tarik untuk beberapa waktu ke depan. "Kita juga ingin mengembangkan wisata air terjun ini," tandas Fahmi.

Diterangkannya, dari 20 air terjun tersebut, satu diantaranya merupakan yang tertinggi di Sumatera, yakni salah satu air terjun yang terletak di Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, Riau.

"Tingginya 136 meter, itu tertinggi di Sumatera saat ini," kata mantan Kepala Biro Humas Setdaprov Riau ini.***