PEKANBARU, GORIAU.COM - Keluarnya petani kebun plasma PTPN V dari Tim Penetapan harga TBS yang dikoordinir oleh Dinas Perkebunan Provinsi Riau kembali menjadi polemik. Jika awal keluarnya, mereka merasa harga yang ditetapkan oleh Tim Disbun Riau tersebut jauh dari harga pasaran Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang berada di sekitar kebun mereka, namun beberapa tahun terakhir, harga yang ditetapkan oleh Tim Penetapan Harga TBS Disbun Riau selalu jauh diatas harga milik PKS non tim.

Hal itu membuat petani plasma yang berada di bawah binaan PTPN V berinisiatif untuk kembali ke harga tim. Hal itu telah diutarakan oleh beberapa KUD yang berada di bawah naungan PTPN V kepada Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Drs Zulher MS beberapa waktu silam.

''Sebanyak sepuluh desa yang berada dibawah binaan PTPN V Sei Garo dan Sei Galuh, Kampar, telah melayangkan surat ke Disbun Riau. Mereka meminta agar mereka kembali ke harga tim,'' ujar Zulher kepada peserta Rapat Penetapan Harga TBS, Pekanbaru, Selasa (24/12/2013) lalu.

Hal itu pun dibenarkan oleh Setiyono, Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit PIR (Aspekpir) Riau. Menurut Setiyono, beberapa petani kebun plasma PTPN V telah meminta kepada Aspekpir Riau untuk memfasilitasi agar mereka kembali ke harga tim.

''Seperti PTPN V Lubuk Dalam, beberapa waktu yang lalu mereka telah mendatangi kami untuk membicarakan wacana agar mereka kembali ke harga TIM Disbun Riau,'' ujar Setiyono.

Zulher mengatakan Disbun Riau siap memfasilitasi para petani kebun plasma PTPN V tersebut dengan PTPN V.

Namun dia menyarankan agar para petani kebun plasma PTPN V semuanya sepakat untuk kembali dibina oleh perusahaan. ''Seluruh KUD yang dulunya binaan PTPN V harus duduk bersama untuk membahas nasib mereka ke depannya. Jangan hanya satu atau dua KUD saja yang sepakat agar pekerjaan kita tidak sia-sia,'' ujar Zulher.

Jika semua telah sepakat, kata Zulher, maka akan langsung memfasilitasi mereka agar kembali dibina PTPN V. Untuk menindaklanjuti arahan dari Kadisbun Riau tersebut, Setiyono, berencana akan mengumpulkan seluruh KUD tersebut. ''Ya, akan kita fasilitasi dulu. Nanti, apa hasilnya akan kita laporkan ke Disbun Riau,'' ujar Setiyono. (rls)