PEKANBARU, GORIAU.COM - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Riau menyeleksi 70 nama calon Kepala Daerah yang mendaftar untuk bertarung pada Pemilukada serentak di sembilan kabupaten dan kota se Riau. Proses seleksi yang berakhir hari ini, Rabu (20/5/2015), berjalan santai di Gedung DPD PDIP Riau Jalan Sudirman, Pekanbaru.

Ketua DPD PDIP Riau Kordias Pasaribu mengatakan, dari proses seleksi ini akan dipilih dua sampai tiga pasangan calon dari masing-masing daerah untuk diusulkan ke DPP. "Nanti DPP PDIP melalui tim independen akan melakukan fit and propertest untuk menentukan calon yang diusung PDIP," kata Kordias Pasaribu ditemui GoRiau.com di ruangannya.

Dari puluhan calon yang mengikuti seleksi selama tiga hari, Kordias menyebutkan, setidaknya ada 30 persen merupakan kader partai, selebihnya ada pengusaha, birokrat, politisi parpol lain dan calon incumbent.

"Untuk calon incumbent hampir semua daftar ke kita, hanya satu Kuansing yang tidak karena tidak maju lagi," beber anggota Komisi A DPRD Riau ini.

Calon incumbent yang dimaksud Kordias seperti Bupati Rokan Hilir Suyatno dan Wakil Bupati Erianda. Kemudian juga ada Bupati Bengkalis Herlian Saleh, Walikota Dumai Khairul Anwar, Wakil Bupati Rokan Hilir Hafith Syukri, Bupati Kepulauan Irwan Nasir, Bupati Siak Syamsuar, Bupati Pelalawan HM Harris, Bupati Inhu Yopi Arianto.

"Jadi kalau sekarang ini PDIP partai yang paling diminati, kami membuka diri dan terbuka bagi proses seleksi ini," lanjut Kordias.

Selain nama-nama calon petahana tersebut, juga ada nama beken lainnya yang ikut proses seleksi di PDIP seperti anggota DPD RI Hj Instiawaty Ayus yang mencoba peruntungan di Pilkada Bengkalis. Kemudian ada juga nama mantan birokrat H Emrizal Pakis yang siap kembali bertarung memperebutkan kursi Inhu 1.

Ada pula nama kader PDIP yang juga cukup diperhitungkan seperti Zukri Misran yang mendaftar sebagai Calon Bupati Pelalawan, Syafruddin Poti yang siap mencalonkan diri di Kabupaten Rokan Hulu serta Jamaludin di Kabupaten Rokan Hilir serta Syahrul di Siak.

"Kami selalu terbuka bagi siapapun, tetapi kami tetap punya kriteria dalam menentukan, terutama melihat tingkat elektebilitas dan kualitas serta keinginan masyarakat apakah menginginkan mereka," pungkas Kordias.(rul)