PEKANBARU, GORIAU.COM - Korban akibat bencana kabut asap di Provinsi Riau terus bertambah. Bahkan penambahan kasus hingga seribu jiwa per harinya. Sampai saat ini, lebih dari 9 ribu jiwa yang terserang berbagai penyakit akibat kabut asap.

Data yang dirangkum Dinas Kesehatan (Diskes) Riau dari kabupaten/kota hingga Jumat (4/9/2015) sebanyak 9.386 warga Riau terserang penyakit akibat kabut asap. Untuk itu, masyarakat diimbau untuk tetap mengutamakan kesehatan dengan mengurangi aktivitas di luar ruangan.

"Kualitas udara Riau sudah memasuki kategori tidak sehat bahkan berbahaya. Masyarakat harus mengerti dengan kondisi ini," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Andra Sjafril, Jumat (4/9/2015).

Jumlah warga Riau yang terserang penyakit tersebut mengalami peningkatan dari hari sebelumnya, Kamis (3/9/2015), yakni sebanyak 8.505 jiwa. Penyakit tersebut diantaranya seperti sesak nafas, infeksi saluran akut (ISPA), iritasi kulit, iritasi mata, pneumenia dan sebagainya.

Tim Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Riau terus melakukan penanggulangan bencana kebakaran lahan dan kabut asap. Sejauh ini, aksi masih bertopang kepada Satgas Darat.

Kondisi kabut tebal tidak memungkinkan operasi 3 helikopter yang disiapkan untuk terbang melakukan 'water bombing' (pemboman air) lewat udara.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menginstruksikan kepada kepala daerah dan satgas penanganan bencana di Sumatera, termasuk di Riau untuk fokus melakukan penanganan bencana kabut asap dan kebakaran lahan.

Dirinya juga meminta kepada Riau untuk meneruskan status siaga menjadi darurat operasi. Karena sejauh ini, Riau masih kokoh dengan status Siaga Darurat-nya. Karena merasa masih bisa dan optimis bisa menanggulangi bencana ini.***