PANGKALANKERINCI, GORIAU.COM - Komis III DPRD Pelalawan meninjau langsung lokasi pengolahan limbah milik PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) di Pangkalan Kerinci, Senin (15/12/2014). Peninjauan dilakukan untuk melihat sejauh mana managemen limbah perusahaan tersebut.

Sebelumnya, dalam kurun waktu lima hari ini sudah ribuan ekor ikan mati ditemukan mati secara tak wajar mengapung di sepanjang aliran Sungai Kampar, mulai dari Desa Kuala Tolam, Desa Rangsang dan Sungai Ara, Kecamatan Pelalawan.

"Kerena ada laporan dari masyarakat dan sudah heboh di media, tentunya hal ini harus kita tindak lanjuti," terang Ketua Komisi III, Imustiar disela peninjauannya.

Dikatakannya, karena hal tersebut berdampak langsung bagi kehidupan masyarakat, terutama masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari Sungai Kampar, tentunya DPRD Pelalawan berhak untuk tahu persoalan penyebebab matinya ikan-ikan di Sungai Kampar.

"Kita lakukan peninjauan ini karena ingin melihat sejauh mana managemen limbah perusahaan ini. Kita tanyakan langsung ke pihak perusahaan," katanya.

Dijelaskan Imustiar, pada peninjauan itu DPRD Pelalawan melibatkan BLH dan Satpol PP Pelalawan. Dari data yang ada di BLH Pelalawan, sambung Imustiar, diketahui dua perusahaan berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kampar di Pelalawan.

"Dari data BLH Pelalawan diketahui ada dua perusahaan yang berlokasi di DAS Kampar, yaitu PT RAPP dan PT Adei Plantation," sebutnya.

Imustiar menambahkan, sebagai hasil dari peninjauan tersebut, pihaknya masih menunggu hasil uji sample yang dilakukan oleh BLH Pelalawan.

"Selain PT RAPP, kita juga berniat akan meninjau langsung pengolahan limbah di PT Adei Plantation. Kita tindak lanjuti informasi dari masyarakt ini," tandasnya.(***)