PEKANBARU, GORIAU.COM - Berdasarkan tinjauan dan kunjungan kerja Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) bersama kementerian terkait ke Kabupaten Kepulauan Meranti, kanal menjadi masalah utama terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Karena kanal minim dan banyak yang tidak berfungsi. Berdasarkan hasil peninjauannya ke daerah lahan yang sudah terbakar, Jokowi menginstruksikan kepada Pemkab Meranti agar mempertahankan berjalannya kanal untuk mengairi lahan gambut yang ada.

"Pembuatan kanal itu penting, karena untuk mengatur air untuk membahasi lahan gambut yang ada. Saya sudah sampaikan ke Bupati Meranti (Irwan, red), agar tetap melanjutkan," kata Jokowi jelang bertolak ke Jakarta, di VIP Lancang Kuning Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Riau, Kamis (27/11/2014).

Dikatakannya, jika memang itu dijalankan dengan baik, peluang untuk terjadinya kebakaran di lahan gambut sangat kecil. Karena lahan yang kering tersebut sudah diairi oleh air.

"Kita akan lihat tahun depan, jika itu berhasil, maka akan bisa menjadi contoh bagi provinsi-provinsi lainnya. Karena kebakaran bukan hanya di Riau saja, di Jambi, Sumatera Selatan (Palembang, red) dan Kalimantan," terang Jokowi.

Sementara untuk perusahaan-perusahaan yang dinilai menjadi penyebab kebakaran hutan dan lahan, Presiden Jokowi menginstruksikan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya untuk melakukan peninjauan kembali.

"Jika memang merusak lingkungan, ekosistem dan lainnya, maka diminta kepada Kementerian Kehutanan untuk meninjau kembali (izin dan aktivitas) perusahaan terkait," tandasnya.***