SELATPANJANG, GORIAU.COM - Jalan Pramuka ll atau disebut juga Jalan Perabot lama di Selatpanjang Timur tak kunjung disemenisasi. Padahal, jalan ini hanya berjaran beberapa ratus meter dari perkantoran terpadu (Kantor Bupati Meranti dan beberapa kantor SKPD lainnya).


Mungkin tidak banyak yang tau dengan Jalan Perabot  lama atau jalan Pramuka II dan gang Iman ini. Jalan Perabot Lama itu hanya berkisar lebih  kurang  100 meter dari komplek perkantoran terpadu , atau sekitar 400 meter dari Kantor Bupati  Kepulauan Meranti. Ironisnya lagi, jalan Perabot Lama dan Gang Iman itu persis berada di bagian samping atau bagian  belakang kantor Pekerjaan Umum (PU) Kepulauan Meranti yang jarak antara jalan dengan Kantor PU hanya sekitar lebih kurang 50 meter atau  100 meter.
Menurut salah seorang warga Gang Iman jalan Prabot Lama, RT03 RW 03 Kelurahan Selatpanjang Timur, Windri, ketika ditemui wartawan, Rabu (10/9/2014) kemarin mengatakan, Jalan Perabot Lama itu dibangun secara Swdaya oleh masyarakat setempat sejak puluhan tahun silam. Bahkan katanya, jauh sebelum Kabupaten Kepaulauan Meranti dimekarkan, bodi jalan dan Gang Iman itu sudah ada, namun hingga saat ini  memasuki  5 tahun  Kabupaten Kepulauan Meranti, kondisi jalan dan dua gang yang ada di dalamnya masih seperti puluhan tahun lalu, dan tak kunjung di semeninsasi.
"Kami juga tidak mengerti, kenapa jalan daerah kami ini tidak kunjung dibangun, sementara yang jauh-jauh sudah menikmati buah dari pemekaran kabupaten ini, sementara kami disini belum mendapatkan apa-apa, kondisi jalan dan gang di sini masih seperti masa saya kecil," kata Windri.
Windri juga menceritakan, jalan itu akan berlumpur apabila musim hujan dan berdebu bila musim panas.
"Ibaratkan orang memasak rendang daging, kami  hanya dapat cium baunya  sementara rendangnya  di antar kedaerah lain," kata Windri lagi.
Tambah Windri lagi, kondisi menyedihkan terlihat apabila musim hujan. Dimana dalam satu jam saja turun hujan, maka jalan dan gang itu akan berubah menjadi lumpur, dan akan lebih menyedihkan melihat anak-anak berangkat ke sekolah, mereka harus memakai sepatu plastik atau membungkus kaki mereka dengan kantong asoi agar kakinya tidak kotor hingga sampai ke jalan Pramuka.
"Sedangkan untuk anak-anak yang baru masuk sekolah, orang tua mereka terpaksa menggendong mereka hingga sampai ke Jalan Pramuka, jika tidak pakaian anak mereka kena lumpur," tambahnya lagi.
Hal senada juga diungkapkan Rosnah, salah seorang ibu rumah tangga. Kata Rosnah, dulunya sempat ada petugas yang datang melihat kondisi jalan itu, namun hingga kini belum ada realisasinya, sementara waktu berjalan terus, dan kondisi jalan di lingkungan mereka masih seperti puluhan tahun yang lalu.
"Untuk itu kami sangat berharap pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti, hendaknya dapat  mendengarkan keluhan kami, khususnya pihak keluarahan Selatpanjang Timur, kita sangat berharap dapat memasukkan jalan Perabot Lama ini dalam Musrenbang tingkat kecamatan nanti, sehingga jalan ini bisa dibangun sebagai mana jalan yang lain," ungkap Rosnah pula.
Sementara itu, M Nor yang didampingi rekannya Bukhori dan beberapa warga lainya, mengakui kalau dirinya sudah beberapa kali mengajukan proposal untuk pembagunan jalan tersebut, namun hingga kini belum ada realisasinya.
"Kita sudah mengajukan Proposal kepada Kelurahan dan kita juga sudah pernah ketemu dengan pihak PU, namun hingga kini belum ada kepastiannya, mereka hanya menjanjikan 2015 nanti jalan itu anggar dianggarkan, sebenarnya sudah ada beberapa anggota DPRD yang datang meninjau jalan ini, sampai saat ini belum ada realisasinya," ungkap Bukhari singkat.***