RENGAT, GORIAU.COM - Kabut asap tebal kembali menyelimuti wilayah Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Senin (15/9/2014). Kabut asap ini berasal dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi pada beberapa lokasi di wilayah Inhu, termasuk diantaranya di duga berasal dari lahan milik sejumlah perusahaan perkebunan.

Dibanding tiga hari sebelumnya, kabut asap yang menyelimuti Kabupaten Inhu, Selasa (16/9/2013) merupakan yang terparah. Bahkan hingga pukul 16.00 Wib jarak pandang di Kota Rengat sangat terbatas dan mulai mengancam kesehatan warga.

Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Penanggulangan Karhutla Kabupaten Inhu, Letkol Inf Albert Panjaitan mengungkapkan bahwa dari laporan yang dia terima, Selasa (16/9), masih terdapat 21 titik api di wilayah Kabupaten Inhu. Dari 21 tersebut, besar berada di kecamatan Peranap, sebanyak 15 titik api dan 6 titik api lainnya berada di kecamatan Seberida.

''Sebelumnya memang ada titik api di wilayah Rengat dan Kuala Cenaku, namun sudah dapat dipadamkan, namun muncul titik api diwilayah Peranap, sehingga kabut asap nampak masih sangat tebal di Inhu,'' ucap Dandim 0302 Inhu ini.

Albert mengaku bahwa dirinya baru saja dari Kuantan Singinngi (Kuansing), melakukan pemantauan Kebakatan Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terjadi di wilayah pimpinan Sukarmis tersebut. Namun setelah mendapatkan informasi, Dandim dan tim langsung turun untuk melakukan pemantauan dan pemadaman di daerah Peranap dan sekitarnya.

Albert juga menyatakan, Kebakaran tersebut terjadi tidak hanya pada lahan warga saja, namun juga terjadi pada lahan-lahan perusahaan seperti yang terjadi pada lahan PT Alam Sari Lestari di kecamatan Seberida.

Diungkapkan Albert, dalam melakukan pemadaman, tim selalu terkendala pada ketersediaan air di lokasi kebakaran, jarak tempuh yang cukup jauh dan tidak bisa dilalui oleh kendaaraan dan yang terutama adalah minimnya kesadaran masyarakat untuk membantu melakukan pemadaman dan menjaga lahan mereka agar tidak terbakar.

Lulusan AKABRI tahun 1994 ini mengungkapkan, dari 21 titik api tersebut, belum seluruhnya berhasil dilakukan pengecekan dilapangan. Meski demikian, Dandim sudah memerintahkan kepada seluruh personilnya agar melakukan pemantauan dan segera mengambil tindakan jika terjadi Karhutla. (wsr)