JAKARTA, GORIAU.COM - Walikota Pekanbaru Firdaus MT menyebutkan bahwa forum stakeholder yang diikuti oleh enam Negara (Indonesia, Jepang, India, Pilipina, Korea, dan Thailand), yang berlangsung satu hari penuh Kamis (2/10/2014) di Hotel Borobudur Jakarta, semakin memacu keinginan Pemko untuk membenahi sejumlah pemukiman padat dan rawan banjir di Kota Pekanbaru.

Hal itu diungkapkan Walikota di sela-sela jam istirahat pembahasan pembenahan pemukiman berkelanjutan yang dibuka oleh Menteri PU Kimpraswil RI Djoko Kirmanto, dan dihadiri oleh sejumlah pejabat dari Kementrian Perumahan Rakyat, Bappenas, serta Kementrian PU Kimpraswil.

Dan untuk tahun 2015 nantinya, menurut Walikota ada tiga lokasi yan menjadi titik program pembenahan pemukman berkelanjutan, seperti pemukiman Sago di pasar pusat, Perumahan Witayu Rumbai serta pemukiman di jalan Nelayan Rumbai.

"Kita memprogramkan membebaskan lahan pemukiman Sago pasar pusat dan pembebasan lahan di sekitar Witayu, yang kemudian akan kita bangun Rusunawa, dengan pembenahan lingkungan pemukiman yang asri, sehat dan tetata rapi," ujar Walikota.

Bahkan Walikota menyebutkan bahwa pemukiman Witayu adalah pemukiman yang sangat tidak layak untuk dihuni oleh msyarakat dengan posisinya berada pada kerendahan 2 meter dari bibir sungai, sehingga setiap saat bila hujan atau naiknya debit air sungai siak, maka pemukiman tersebut akan langsung terndam dalam waktu yang cukup lama.

"Dalam tahun 2015 nantinya, kita sudah upayakan pembenahan pemukiman padat dan pemukiman rawan banjir, sehingga apa yang dimaksud dari Pemukiman berkelanjutan dari acara ini akan dapat kita realisasikan serta menjadikan Kota pekanbaru menjadi kota yang bebas dari pemukiman kumuh. Semua ini juga diharapkan masukan serta dukungan dari semua pihak," ujar Walikota.(rls)