RENGAT, GORIAU.COM - Hujan yang mengguyur sebagian besar wilayah Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) beberapa pekan terakhir mengakibatkan banjir dan kerugian bagi masyarakat setempat. Meski belum terhitung nilai kerugiannya, namun sudah dipastikan mengancam perekonomian masyarakat yang terkena dampak.

Seperti yang dialami masyarakat yang tinggal di daerah airan sungai (DAS) Ingragiri. Ratusan hektar areal kebun dan sawah terendam, sehingga mereka mengalami gagal panen.

Hal ini tentunya mengancam perekonomian mereka. Ratusan kepala keluarga kehilangan mata pencarian. "Jangankan panen dan bercocok tanam, untuk tinggal saja kami harus mengungsi", ujar salah seorang warga Pangkalan Kasai, Ratini, Jumat (21/11/2014).

Dikatakan, sejak desa dan rumahnya terendam banjir, dirinya dan suami tidak bisa lagi untuk berkebun, untuk menyambung hidup sehari hari mereka harus memakai uang simpanan yang mereka sisihkan untuk modal berkebun.

"Beruntung masih ada sedikit simpanan, jika tidak entah bagai mana nasip kami ini. Sementara bantuan yang sampai kedaerah kami ini tidak memadahi", ujarnya sedih.

Nasip serupa juga dialami ribuan warga Inhu yang lain. Karena dari 14 kecamatan yang ada, hanya tiga kecamatan yang hingga saat ini belum terkena dampak banjir. Yakni, Kecamatan Rengat, Lirik dan Batang Gangsal.

Data yang berhasil dihimpun, GoRiau.com dari Dinas Pertanian Inhu, sejauh ini tercatat ada 465 hektar sawah di Kabupaten Inhu yang mengalami gagal panen. Sedangkan untuk lahan tanaman palawija, angka tersebut jauh lebih besar bahkan mencapai angka dua kali lipat.(jef)