TELUK KUANTAN, GORIAU.COM - Bupati Kuantan Singingi (Kuansing) H. Sukarmis merasa sakit hati dengan masyarakat Sungai Bawang, Kecamatan Singingi. Masyarakat dinilai sangat tidak menghargai keberadaan pemerintah.

Rasa sakit hati tersebut, ia luahkan saat melantik 44 Kepala Desa (Kades) terpilih dan 21 pejabat eselon III dan IV di Gedung Abdur Ra'uf Teluk Kuantan, Senin (29/6/2015).

"Kalau tidak suka dengan pemerintah, silahkan angkat kaki dari Kuansing," tegas Sukarmis. Kemarahan bupati ini merupakan buntut dari Safari Ramadan di Kecamatan Singingi beberapa hari lalu, dimana lokasinya berada di Desa Sungai Bawang.

"Kami dibawa oleh Camat ke masjid yang berdebu. Setelah salat tarawih berjamaah, ternyata tidak ada masyarakat Sungai Bawang. Kemana semuanya?" kata bupati.

Padahal, lanjut bupati, kehadiran pemerintah ke sana untuk menjemput aspirasi dan membawa sumbangan. "Bukan mau makan enak kami di sana."

"Akibatnya apa, timbul lah fitnah di tengah-tengah masyarakat, bahwa masyarakat Sungai Bawang menolak kehadiran saya. Padahal, saya ini bupati dan tidak ada kepentingan politik, sebab saya sudah tidak bisa mencalon lagi," urai Sukarmis.

Menurut bupati, rata-rata masyarakat yang tinggal di Sungai Bawang tidak penduduk asli Kuansing. "Saya sangat tidak enak, orang non pribumi tidak menghargai bupati," katanya.

"Jangan cari harta dan bangun rumah bagus-bagus di sini, ini Kuansing, bukan Pulau Jawa," lanjut Sukarmis. Untuk desa-desa lain di Kuansing, Sukarmis mengingatkan agar tidak mencontoh Sungai Bawang.(***)