PEKANBARU, GORIAU.COM - Pemuda dan mahasiswa asal Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) yang berdomisili di Pekanbaru meminta PT Duta Palma Nusantara (DPN) agar mengembalikan hak-hak masyarakat. Sebab, masyarakat tidak merasakan manfaat dari keberadaan PT DPN yang beroperasi di tanah ulayat.

"PT DPN harus angkat kaki dari Kuansing, sebab mereka telah 'menjajah' masyarakat," ujar Yoserizal, salah seorang pemuda Kuansing di Pekanbaru, Rabu (3/9/2014).

Jika apa yang menjadi tuntutan masyarakat, kata Yose, tidak bisa dipenuhi oleh PT DPN, maka perlawanan rakyat seperti kejadian beberapa hari yang lalu akan terjadi kembali.

"Unjuk rasa masyarakat yang berakhir kerusuhan merupakan bentuk perlawanan rakyat. Sebab, rakyat sudah lelah dengan sikap PT DPN yang angkuh dan arogan," tegas Yose.

Senada dengan Yose, Rehan juga menilai PT DPN sudah keterlalun selama ini terhadap masyarakat. Dimana, tidak ada satupun program CD atau CSR yang menyentuh ke masyarakat.

"Tidak ada program CD yang menyentuh masyarakat, sementara lahan yang dikuasai DPN mencapai 20.000 Ha," ujar Rehan.

Selain itu, lanjut Rehan, PT DPN sangat arogan dan angkuh. Seolah, masyarakat dan Pemkab Kuansing tidak ada apa-apanya. Hal itu terbukti dari sikap DPN yang 'menghina' Bupati Sukarmis.

"Minta jalan sehari-hari yang mereka lewati untuk diaspal, tidak mau. Apalagi bantuan lain. Mereka hanya mau mengambil keuntungan tanpa memikirkan masyarakat," kata Rehan.

Keberadaan PT DPN benar-benar tidak mendatangkan manfaat untuk masyarakat Kuansing. Hal itu ditandai dengan tidak adanya penduduk tempatan yang menjadi pekerja. "Penduduk tempatan tidak ada yang direkrut sebagai tenaga kerja disana, yang banyak malah orang luar," sesal Rehan.(san)